Lihat ke Halaman Asli

Makuthang --- Lucu, Berahi, dan Horor (Serial-Paranormal)

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1328061676685556450

 

Mulailah anda membayangkan Squidward --- teman Sponge Bob serial kartoon anak-anak di TV. Ya, Makuthang adalah  anak multi-cacat --- ia produksi Indonesia yang diproses di Jaman Pendudukan Dai Nippon.  Mungkin ia berasal dari janin yang ibundanya kekurangan gizi.

 

Makuthang adalah Janin korban H.O  jaman Dai Nippon --– Hunger Oudem; kalau jaman Indonesia Merdeka --- diberi terminology , KKM Kemungkinan Kurang Makan (apa yang mau dimakan ?); Gizi Buruk (makan sedapatnya); Salah mengkonsumsi Obat (hati-hati, konsultasi selalu dengan dokter selagi hamil, kecuali kamu tinggal di daerah tertinggal atau di perbatasan, miskin pula).

 

Makuthang !   Makuthang ! Makuthang !

 

Itulah sorak-sorai anak-anak sekolah SD ketika mereka telah selamat menghindari tempat Makuthang didudukkan Orang tua-nya --- anak-anak berlari-lari melewati pepohonan dan pohon-pohon pisang di kebun Orangtua Makuthang.

 

Anak-anak pergi-pulang sekolah melewati tempat seram itu --- karena lintasan paling dekat ke Sekolah Taman Siswa. Pada umumnya mereka anak-anak sekitar Jl. Jafaris, Ismailiah, dan Jl. Puri.

 

Setelah melewati rumah Pak Komico (Ketua RT Jaman Jepun), lantas memotong garis tengah Lapangan Borshokai ---- pagi sepi di sana, petang tempat berlatih sepak bola anak-anak muda --- atau tempat bertanding kompetisi kampung.

 

Makuthang --- Makuthang.  Bunyi itu selalu menggoda bila teringat sosok yang ujudnya seperti gurita si Squidward itu. Di kelas, dirumah, di sekolah, dibicarakan sepanjang perjalanan ke sekolah atau pulang sekolah. Makuthang selalu terbawa-bawa.

 

Anak itu kira-kira sebaya dengan anak-anak sekolah itu --- ketika itu berumur sekitar 8 atau Sembilan tahun. Jadi Makuthang mungkin lahir pada tahun 1942 atau 1943.

 

Tidak tahu pasti apakah memang anak itu bernama Makuthang --- tetapi anak-anak sekolah telah mendapatkan nama itu : Makuthang.

 

Makuthang bergaung, bersiponggang di dalam otak, memori dan emosi anak-anak sekolah itu.

 

Orangtua Makutang pun tiap pagi mengusung anaknya ke  halaman rumahnya, berjemur dan membiarkan Makuthang menikmati hari pagi.

 

Bagi Makuthang pun hari pagi adalah kegembiraan tersendiri --- ia selalu tersenyum ( lebih tepat menyeringai) menampakkan giginya yang tumbuh malang melintang, seperti rongga mulut ‘Naga Air’ --- ia menyeringai ke segala arah dengan kepalanya yang dipangkas gundul, batang lehernya tampak panjang-ginjang seperti begu ganjang (hantu di kalangan Orang Batak).

 

Memang rangka tubuh Makuthang ada kelainan juga --- ruasnya panjang-panjang, baik tangan-lengan, maupun tungkai dan pahanya. Sorot matanya tajam dengan bulu mata yang lebat. Kalau berani mengamati bulu matanya pun panjang lentik.

 

Ia pun tampaknya menanti riombongan anak-anak sekolah --- jauh-jauh  masih rombongan anak-anak itu --- berlima atau ber-enam, atau lebih. Si Makuthang telah melonjak-lonjak dengan pantatnya yang tepos, sementara kakinya berbelit-belit seperti  si Squidward.

 

Ternyata Makuthang pun memang menikmati sorak-sorai anak-anak sekolah itu.  Ia gemar dengan teriak-teriakan : Makuthang, Makuthang, Makuthang (sambil berlarian ketakutan melihat wajah dan polah sosok anak cacat itu).

 

Makuthang sangat berbahagia menyaksikan anak-anak itu berlarian ceria dengan bersorak-sorai dan tertawa terbirit-birit.

 

Makuthang melonjak-melonjak, melunjak-lunjak, menantikan rombongan anak-anak berikutnya.

 

Tersimpan di memorinya sekedar keceriaan kanak-kanak ---- apabila rombongan anak-anak sekolah telah habis berlalu.  Anak-cacat itu berteriak-teriak dengan suaranya yang serak.  Menyeringai menakutkan Orang lewat yang melihatnya.

 

Ia terus=menerus bergerak, melonjak-lonjak, terkadang berguling-guling, meringkuk seperti setumpuk tulang belulang --- seperti seekor gurita yang kurus.

 

Makuthang melonjak-melonjak di atas bale-bale reyot itu dalam keadaan telanjang bulat. Ia menyeringai melipat bibirnya.

 

Makuthang --- Makuthang --- Makuthang !

 

 

[MWA] (Paranormal -25)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline