Lihat ke Halaman Asli

Ada Economics of Banggar, Ada Pula Calo Jabatan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13268764211974224553

Indonesia adalah negeri yang sakit --- setengah mati dihisap Economics of Corruption, digergaji Mafia Hukum, ditusuk pula oleh Mafia Peradilan --- belum mati juga; cuma Aparat Penegak Hukumnya yang impoten.

Maka di-undang-undangkan Pendirian KPK.

Kisah sedih-pilunya, Penegakan Hukum di Indonesia dari Pengadilan sesat, kriminalisasi sasaran, sampai Pelanggaran HAM berat --- merampas hak perdata dan penghidupan Rakyat, kalau perlu‘tembak di tempat’, menembak mati Rakyat tanpa proses hukum.

Menonton sidang-sidang pengadilan para pemakan suap dan korupsi di Otoritas Moneter. Bank Indonesia

Siapa-siapa mereka itu ?Sejumlah anggota DPR RI memakan ‘uang suap haram’ untuk menyogok mereka --- memenangkan calon untuk Jabatan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia.

Itu skenario babak biasa.

Skenario semacam ‘Mafia-Calo Jabatan’ banyak bisik-bisik dan melobby bakal calon. Tetapi Siapa yang berkepentingan untuk Jabatan itu ?

1.Bakal Calon yang berambisi

2.Badan, Lembaga, Pengusaha --- yang berkepentingan ‘bertranskasi’ nantinya --- Sponsor ini bisa merupakan Penyandang Dana. Ini skenario lainnya.

Maka dalam proses penyelidikan dan penyidikansampai proses ‘menjaring saksi’ ini bisa dipenggal-penggal untuk : mengaburkan keterlibatan seseorang/badan, mengakhiri sampai batas tertentu --- agar kasus tidak tuntas terungkap.

Apalagi kalau telah terjadi transaksi yang sukses !

Indonesia memang baru mencapai tingkat budaya : meng-assembling dan mereka-yasa kasus untuk Industri suap dan korupsi.

Itulah Logika Budaya Korupsi !!!

[MWA] (Hello Hari Ini -36)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline