Lihat ke Halaman Asli

Teror Ranjau Paku di Indonesia; Seks para Remaja yang Memuncak

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326536827230424524

(1)

Indonesia sedang geli-geli basah --- asosiasi lagu Dang Dut Indonesia.Basah karena musim hujan, geli-geli karena Pemimpinnya, golongan Elit yang digaji APBN, lucu-lucu --- dari toilet di gedung DPR rusak meriah sampai Meja di Istana Negara pecah terbelah Sembilan.

Naik mobil Esemka atau mobil menteri yang mewah --- kita was-was saat ini. Teror paku di jalan raya dan jalan bebas hambatan.Teror itu berisiko kecelakaan,menambal atau mengganti ban, atau sial-sialnya diperas penjahat.

Siapa yang menebar teror paku di jalan-jalan Indonesia --- tampaknya menanti evaluasi dari Badan Intelijen negeri-negeri Barat, karena mereka yang sangat menguatirkan gerakan terorisme Internasional.Kita tunggu inisiatif Amerika atau Australia--- karena Indonesia acuh tidak acuh hal-ihwal tersebut.

Teror semacam itu telah lama menjadi berita dan fakta --- tetapi tidak ada pengusutan, penyelidikan dan penyidikan,Tidak diketemukan motif dan inisiatornya.

Karena sekarang teror itu telah ditebar sampi kawasan Istana Merdeka --- dan Rakyat telah tampil sebagai Komunitas Sapu Bersih --- Polisi terangsang membantu SABER !

Geli-geli basah --- menyaksikan Saber dan Polisi membimbing “besi berani” menangkap paku.

(2)

Komisi Perlindungan Anak merilis (?) hasil survey --- yang memperkuat hasil survey beberapa Lembagadan Instansi Pemerintah terdahulu --- bahwa para pelajar, remaja, dan pemuda di bawah umur --- telah melakukan pre-marital coitus.

Konon telah lebih 50 persen remaja puteri menjadi tidak perawan --- boleh juga dibaca yang jantan juga begitu (inklusif).Yang perempuan banyak melakukan Abortus (20persen) --- siapa yang mengajari dan di manadan oleh siapa ?‘’’’’ Mboh !

Geger !Masa iya --- di mana mereka mainnya --- apa yang mendorong prilaku kebablasan itu ?

Macam-macam ulasan teori dan analisis.Ada yang bilang karena kurang Sex-Edu,ada yang menyalahkan Orang Tua kurang perhatian --- ada pula yang menyalahkan gampangnya memperoleh film-seks dan akses Internet.

Teringat pada Almarhumah Ibu Trimurti (Alm, Menteri Sosial RI yang pertama), ia menyatakan :

1.Dorongan seks perempuan atau pun lelaki, sama saja --- sama kuat.

2.Hanya hati-hati, wanita mempunyai rahim --- jadi bisa mengalami kehamilan.

Lantas ?Jagalah diri --- ajarkanlah menjaga diri dengan kehormatan.

Tanya --- mereka “mainnya”di mana ?Pertama-tama, bisa di rumah --- di tempat sunyi terbuka, di hotel dan losmen --- di rumah kost atau boleh pula di kotak-kotak warnet.

Bagaimana caranya ?Bisa ala Kamasutra bisa lebih praktis --- sebelah CD dilepas, buka ritsluiting (dipangku atau di-doggie).Minta amfun, finter itu anak-anak !

Mengapa bisa terjadi tindakan a-susial itu, mbah ?

Orang tua Indonesia (semuanya) lupa, bahwa Seks mempunyai 2 fungsi --- anak-anak itu kurang mengerti fungsi seks Reproduksi; --- eh, dasarnya motivasi anak-anak --- mereka memang selalu mencari Rekreasi --- fungsi kedua seks, adalah Rekreasi !

Lanjutkan pembahasannya Eyang !‘Ko sik --- simbah arep ngalih topik.

[MWA] (Features -36)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline