Lihat ke Halaman Asli

Leadership ala Jenghis Khan --- Kelincahan Operational Management. Organisasi yang Efektif

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_133381" align="aligncenter" width="400" caption="Reshuffle Kabinet dan Management Achievement. "][/caption]

Reshuffle dan Management Achievement yang perlu dilakukan oleh PresidenRI

 http://politik.kompasiana.com/2011/09/24/kabinet-di-reshuffle-presiden-di-achieve-management-nya-polhankamnet-%e2%80%93-28/

Karena kita telah menyaksikan proses management pemerintahan tidak tepat sasaran --- informasi itu kita peroleh dari Media, baik dilakukan oleh Presiden sendiri, Juru bicaranya, atau malah dari Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pembangunan.  Bahwa Kinerja Menteri-menteri tidak cukup memuaskan --- sejak program 100 hari sampai hari ini. Malah Rakyat bisa kecewa, karena banyak berita yang paradoksal, baik menyangkut angka-angka yang menjadi ukuran --- dibandingkan yang efektif dirasakan atau disaksikan Rakyat. Entah kinerja penyerapan APBN yang sangat rendah ---- itu menggambarkan, program tidak terlaksana, target pun bisa luput.  Begitu pula yang mengangkut Action Pemberantasan Korupsi dan pelaksanaan Instruksi dan Direktif di awal tahun 2011.  Mengapa bisa begitu ? Masalah Penegakkan Hukum, Keamanan dan Ketertiban, Sektor Industri, Perdagangan, Sektor Perhubungan dan Logistik, Sektor Energi  --- tampak tidak ditangani dengan cekatan --- sehingga pasti investasi  dan  Sektor Riil pun  terganggu.   Ancaman. Perlu Reshuffle, memang !   Perlu juga Presiden melakukan  Management   Achievement --- agar 3 tahun periode sisa ini, efektif ! Kesan lamban, ragu-ragu, dan hanya responsif dan retorika  --- harus diubah menjadi, “Lebih Cepat, lebih Baik !”  --- efektifkan  Leadership dan Action. Masalah Leadership dan Gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono harus dirubah  ---- Rakyat memerlukan Pemimpin yang bersifat Kepeloporan ---- Indonesia kurang pemimpin yang boleh diteladani.  Maju Bung ! Kabinet Presidential tidak perlu mengakomodasi semua kepentingan Partai Politik --- tunjukkan bahwa dukungan di Parlemen dan Rakyat cukup untuk “Memimpin dan Action” --- tidak perlu itu Sekretariat Gabungan Koalisi. Biarkan Partai-partai non Pemerintah, menjadi “oposisi” --- Check & Balances. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono harus tampil ala Jenghis Khan ----Managemen Operational Jenghis Khan, melaksanakan program, melakukan tindakan implementasi dengan seksama dan lugas --- mengendalikan dan melakukan “Controlling”  --- tindakan Cybernatics tepat waktu. Balatentara Mongol yang dipimpin oleh Jenghis Khan tidak lebih besar dari Sasaran (kuantum dan luasnya areal) ---- organisasi yang terpadu, kompak, trengginas dan tahu sasaran .  Bahkan pasukan Jenghis Khan tidak menggunakan Kuda-kuda yang tinggi dan besar ----  seperti kuda Arab atau kuda Australia --- Organisasi Balatentara Mongol menggunakan kuda yang kecil, lincah dan bertenaga --- Manusianya yang cekatan terlatih.  Manouver mereka pasti menuju Sasaran. Goal ! Ya, Organisasi yang ber-kompentensi !   Dengan Dirigen yang menghayati Proses Management.   Menghayati denyut nadi dan tempo. Jenghis Khan menguasai Tempo serangan, Jenghis Khan tahu menggebrak tiap Hambatan pada moment yang tepat.  Itu saja  --- Sukses. [MWA] (ManagemeNet -04)

 *)Foto ex Internet




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline