Lihat ke Halaman Asli

Sadar Berontak

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bercermin di wajah Djodi

Aku bercermin di wajah Iwan Fals

Aku bercermin di wajah Konstitusi, Konstitusi Kita

 

Rakyat jutaan yang miskin dan menderita --- kesal dan berputus asa

Sumber Daya dijarah untuk kemaslahatan kaum Kapitalisme dan para Koruptor

Mereka mencibir dengan pupur pencitraan seperti para Togog

Memang mereka para Togog yang menempel seperti para

--- pacet dan lintah

--- para vampire dan drakula penghisap darah

--- parasit yang menggelembung seperti kanker

Ibu Pertiwi bukan lagi hamil Kemakmuran bagi anak negeri, dia merintih kanker cervic di rahimnya

Ke mana itu anak-anak  yang menetek haus di susu Ibu Saraswati ?

Mana itu Mahasiswa Bandung yang heroik

Ke mana perginya Anak-anak Trisakti yang terbelenggu Gari-gari HAM

Ibu berpayung hitam, hitam menanti Militer-pejuang seumur Daan Mogot --- Ia menuruni tangga Istana Merdeka --- menyibakkan debu di Silang Monas --- militer-pejuang itu menangis malu mendongak ke Monas --- Emas !

Militer-pejuang bercermin di wajah Konstitusi

Ia malu, ia hunjamkan senapannya yang berbayonet

Matilah kamu para Jahanam !

Ibu, maafkan anak-anakmu yang telah menjadi Jahanam.

Harapanmu Ibu, hanya pada para Bonek, para Bonek dari Merauke sampai Pulau Weh

Dari stadion Bung Karno dan Kantong-kantong Kemiskinan para Miskin Kota di Silang Monas :

Matilah kamu para Jahanam !

Panji kami adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Pamflet kami Demokrasi Ekonomi yang hijau, dan Demokrasi Politik yang merah meriah

Yel-yel kami Revolusi, Revolusi, Revolusi --- hanya itu yang dapat mengembalikan Hak-hak Suara kami kembali dalam genggaman

Kebudayaan Indonesia yang dinamis dan progresif dan Anti Budaya Korupsi

Kembalikan Indonesia kami

Kamilah Wakil Rakyat yang Sadar Berontak.

 

[MWA] (Puisi II – 02)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline