Lihat ke Halaman Asli

Polisi, Kamu Bukan Pembeli Otoritas

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Konstitusi ada --- Polisi ada

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Karena Konstitusi ada --- Polisi ada"][/caption]

(1)

Kami mendengar, kamu mungkin mengalami

Engkau membeli, dan engkau membayar--- kepada Siapa ?

Engkaulah yang harus tahu itu --- mungkin engkau pun mengetahui, ada transaksi-transaksi lain --- engkau yang tergolong middle management (dan konstitusional) ---harus tahu, itu juga kejahatan --- engkau digaji untuk menumpas kejahatan.

Bhayangkara kami, pertama moralmu sebagai polisi --- malu mengantungi uang palsu, apalagi

Uang sogok dan uang suap --- malu karena kewajibanmu membrantas kejahatan.

(2)

Polisi, selain Indonesian Police Watch --- kami yang membayarmu pun, malu

Karena kelakuanmu melanggar Otorisasi yang kami percayakan.

Polisi, engkau tidak membeli Otorisasi --- tetapi kami percayakan kepadamu.

Dan tidak pula Cuma-Cuma.

Otorisasi itu harus kamu pertanggungjawabkan, itu namanya

Authority and Responsibility

Top Management di Organisasi-mu tentu mengerti itu.

(3)

Melayani, mengayomi dan melindungi itu pekerjaanmu

Untuk itu kamu sudah dibayar melalui APBN --- jangan sekali pun kamu menerima gratifikasi

Malu pada Rakyat-mu, Majikan-mu

Tegur Atasan-mu pabila mereka alpa terhadap batas,

Otorisasi dan Responsibiliti, ataukah

Harus kembali refreshing ke Akademi Polisi --- sebaiknya kembalilah kepada

Filosofi, mengapa ada Polisi ada pula Tentara.

Camkanlah.

“madaya katingal ing rupane “--- ingkar kelihatan pada mukanya

[MWA] (Indonesia Sub Normal-02)

*)foto ex Wikipedia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline