Lihat ke Halaman Asli

Apakah Indonesia Aman ? [EkonomiNet – 23]

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pertumbuhan dan Kestabilan Perekonomian Indonesia sangat tergantung Kekuatan pertumbuhan Perekonomian Negara Asing ---- ini yang dirisaukan para Penganut Demokrasi Ekonomi (Konstitusional).Semasa Era Orde Baru, seperti Dr. Sritua Arief, Profesor Mubyarto atau Profesor DR Sri Edi Swasono.

Struktur Ekonomi Indonesia tetap sejenis dengan Perekonomian Jaman Kolonial.Dari jaman Doeloe sampai jaman Perekonomian Kontemporer.

Indonesia hanya Penghasil dan Penyediaan Hasil Sumber Alam, baik secara agraris maupun secara ekstraktif. Lho.

Cadangan Devisa aman selama Ekspor meningkat, volume dan harga komoditi terjamin --- Tingkat Inflasi aman selama jaminan impor persediaan barang konsumsi eks impor melaju. Pertumbuhan ekonomi juga dimungkinkan kalau Saving berhasil dikumpulkan dari produktivitas.Kemampuan PMDN terbukti tidak cukup untuk mengentaskan Pengangguran dan Kemisikinan.

Apa yang bisa diharapkan ?

Investasi dari Luar Negeri --- tetapi Infra Struktur dan PenegakkanHukum tidak mendorong Pihak Asing mempercayakan Investasinya.

Konon Indonesia aman --- kata yang memegang Otoritas perekonomian.Berapa aman ?Cadangan Devisa dalam bilangan jaminan impor selama 6 bulan --- apalah artinya bagi Comsumption dan Industrial.

Indonesia bisa mengalami krisis, begitu Perekonomian Cina dan Asia Timur lainnya melemah.Apabila impor macet, persedian barang menipis, harga-harga melambung ke langit, industri macet --- PHK dan Inflasiakan menguasai Indonesia.

Apa itu tidak krisis ?

Cari utangan lagi ke Luar Negeri ?Ekspor komoditi menciut,kepercayaan Moneter amblas --- bagaimana Indonesia menjamin kelangsungan impor Barang dan Jasa serta Kebutuhan Industrinya ?Karena sebagian besar input IndustriIndonesia ---Bahan Dasar dan bahan pembantu, onderdil dan macam-macam --- sebagian besar masih impor.

Persediaan Barang di Dalam Negeri menipis, harga-harga melambung ---Tingkat Inflasi meningkat apa yang bisa diperbuat Indonesia ?

Pastilah panik, kemelut ekonomi akan berimbas pada Tekanan Politik --- kapan itu ?Bisa terjadi tahun 2012 paling cepatnya, paling lambatnya 2013.

Mengapa begitu ?

Indonesia sangat tergantung pada Pertumbuhan perekonomian Cina dan Asia Timur plusIndia.Bagaimana keadaan di sana saat ini ?

Secara Global --- Perekonomian mereka juga terancam oleh Melambatnya perekonomian Amerika Serikat --- ambruknya kekuatan Fiskal negara-negara Zona Euro.Lha piye ?

Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, Kompas.Com(15/9) --- sangat mengkuatirkan Perekonomian Global, termasuk yang akan menimpa Cina danAsia Timur, serta India--- Inflasi atau Korupsi telah mengancam dan menggerogoti Negara-negara itu.

Indonesia mulai hari ini --- enggak usah bingung Reshuffle, enggak usah cemaskan Sea Games XXVI, tinggalkan Sekretariat Bersama Koalisi.

Kerjakan ini :

1.Berpalinglah kepada pelaksanaan Undang-undang Dasar 1945 Amendemen, Ekonomi Kerakyatan, laksanakan Demokrasi Ekonomi. (Kamu salah jalan Le !)

2.Perkuatan Daya Beli Rakyat Indonesia --- terutama Petani (termasuk nelayan) dan Buruh serta Pedagang Kecil/Industri kecil yang terbukti tahan krisis.Bantulah Produktivitas Rakyat.

3.Tumbuhkan Industri pengganti Barang Impor --- hargai Buatan Dalam Negeri.

4.Kembangkan Swadaya Pertanian untuk Industri Dalam Negeri dan memproduksi Energi Terbarukan.Untuk meningkatkan Ketahanan Nasional.

5.Hukum Berat dan Tembak Mati para Koruptor.Tegakkan Hukum secara Konsekwen

6.Ambeg Parama Arta pembangunan Infra Struktur Perhubungandan Bahari --- untuk menjamin perkembangan Investasi dan Logistik Nasional.

7.Kekuatan Rakyat bersatu padu mengimbangi Partai Poltik apabila tidak bisa melaksanakan Misi Konstitusionalnya --- kembali meneguhkan Semangat Revolusi 45.“Untuk Kelangsungan Kemerdekaan Indonesia”.  Perkuat ke-Utuhan NKRI

Kepada Presiden RI dan semua Elite Nasional :Sadarilah Keadaan yang menjelang Kritis ini, jangan ber-kompensasi membuang-buang waktu !

“ Ima permutat brevis hora summis --- Waktu yang singkat cukup untuk mengubah yang Tertinggi menjadi yang Terendah ( Lucius Annaeus Seneca,Thyestes, 598) “. [MWA]

[caption id="attachment_132281" align="aligncenter" width="620" caption="Demokrasi Ekonomi ! Jangan tunggu setelah Mengalami Krisis --- Pasti kamu Panik. Laksanakan Ekonomi Kerakyatan. Bangunkan Daya Beli dan Produktivitas Rakyat !!!"][/caption]

*)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline