Lihat ke Halaman Asli

Penggembira, Pecundang dan Pemenang

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_140537" align="aligncenter" width="620" caption="Kemenangan tidak bisa ditentukan dengan Window-dressing atau menampilkan Angka Statisti semata --- Kemenangan pada Hakekatnya adalah Pengakuan dan Kepuasan yang dinikmati oleh The Silent Majority. Rasakanlah arti Kemerdekaan --- Selama masih ada Harapan, Aman ---- Bagaimana bagi Mereka yang putus asa terhadap NKRI ?"][/caption]

Hanya ada 3 kategori di tengah masyarakat, di dalam massa Rakyat, bahkan di Lingkungan Organisasi di mana kita bekerja.Pemenang, Pecundang --- dan Para Penggembira.Atau si Pelengkap-Penderita, bahkan the Silent Majority.Dari kisi politik, mereka yang dinamakan Massa Mengambang.

 

Hakekatnya masyarakat manusia, organisasi manusia, memang demikian ciri sosial Homo Socius.

 

Di mana anda berada ?

 

 

Direktur Utama, para Menteri, para Wakil Menteri atau siapa pun di dalam Organisasi --- di angkat atau ditunjuk, sama saja apakah mereka pribadi-pribadi yang efektif ?

 

Anda adalah Orang yang beruntung seandainya berperan sebagai Orang yang Efektif --- walaupunanda berada di kategori yang mana pun di dalam lingkungan Organisasi.

 

Suatu saat ada Olahragawan yang diangkat menjadi karyawan BUMN, ada pula seorang Merbot Mesjid yang taat tiba-tiba dimasukkan di dalam OrganisasiPerusahaan --- selama mereka adalah Orang Swadaya yang pandai “Men-develop”diri, besar kemungkinan mereka akan menjadi Orang yang efektif berada di sana.Menjadi Orang Sukses dalam perjalanan karier mereka.

 

Bagaimana ?

 

Begitulah mereka dapat menyesuaikan kompetensi mereka dari referensi dan preferensi --- menjadi Orang yang berkompetensi. Mereka tampil sebagai orang yang mempunyai spesifikasi tertentu --- di Lapangan Bola, di Band Tennis, di Court Badminton, di Driving Range Golf sampai mereka diakui, sebagai pemangku jabatan yang benar-benar efektif.

 

Si Merbot yang memulai kariernya sebagai Muadzin, merawat Mushalla, pengorganisir Pengajian -Manasik Haji sampailah dia pada Jabatan Kepala Jasa-jasa, yang mengurusi fasilitas Mess, Padang Golf dan membawahi organisasi yang luas --- yang menghasilkan jasa yang memuaskan semua pihak.Atau bahkan ia berhasil menjadi Orang Efektif yang melaksanakan tugas fungsi Humas.

 

Jadi pemenangkah mereka ?Bisa jadi --- tetapi mungkin tetap sebagai Penggembira, bahkan Pelengkap-Penderita, bisa pula mereka termasuk golongan yang menjadi Pecundang saja.

 

Seorang Sarjana S1, S2 dan S3, bahkan jenjang yanglebih tinggi,dalam Organisasi---- tidak dijamin akan selalu menjadi Pemenang, walaupun mereka diangkat dengan Surat Keputusan Instansi yang tertinggi.Apa gunanya apabila prestasi mereka sehari-hari “Tidak Efektif”.

Ingat JK ?Jusuf Kalla adalah, sampai saat ini, adalah Pemenang --- Ia seorang Negarawan, bukan ia mengaku-ngaku Negarawan --- tetapi Masyarakat dan Rakyat yang mengakuinya.Bagaimana ia menunjukkan Leadership dalam menghadapi Bencana dan proses penanggulangan di Negaranya; atau bagaimana ia tiba-tiba tampil dengan “Gagasan” mempromosikan Komodo (yang terpuruk dari proses arena “Keajaiban Dunia”).

 

Rakyat bangga melihat ia berada ditengah-tengah Elite Daerah Propinsi Sulawesi Selatan, kemarin --- bukan karena ia Orang Bugis, bukan !Ia berada di sana sebagai Negarawan yang selalu berada di depan mempelopori “penyelesaian konflik di arena Pluralisme”.Bahkan ia mempunyai gagasan memajukan Perekonomian Bangsanya --- bukan karena seorang Pengusaha (seperti dulu), tetapi ia melontarkan gagasan-gagasan ekonomi yang berwawasan Politisi-Negarawan.Masyarakat dan Rakyat mempercayai-nya !

 

Tidak usah pesimis dalam anda berkarya atau bekerja --- tekun, tegar dan berswadaya-lah.Walau seandainya engkau merenungkannya di pagi hari ini.“Anda diperlakukan sebagai pecundang di arena politicking di kantor anda”

 

Jadilah seperti Batu Karang yang tersisih, tetapi dihargai sebagai Mile-stone, menjadi Rambu terhadap prestasi kelompok kerja.Anda beruntung dibanding seorang Boss, yang tak bisa berbuat apa-apa, tidak efektif menghasilkan --- ia hanya beruntung mempunyai organisasi dan lingkungan eksternal yang memungkinkan ia masih tetap berdiri.

 

Banyak Orang yang beruntung di puncak-puncak piramid Organisasi --- tidak lebih adalah Pemenang yang Oportunistis.Sebaliknya “the Silent Majority” menilainya --- bak wayang “ Burisrawa yang merindukan Bulan”.Memang itulah lakon dalam lingkungan Homo Sapien, yang juga Homo Socius --- dalam engineering sosial.

 

Karena Demokrasi dan Ilmu Management yang dikuasai manusia dalam hidup bersama untuk mencapai “sesuatu itu (?)” juga terikat dengan hakekat kemanusiaan yang --- Homo Faber dan juga, Homo Luden --- Manusia Pekerjapun juga Manusia yang Senang Bermain.

 

Dalam Engineering Permainan itu --- tetaplah bekerja dengan tekun dan produktif, walaupun anda tidak lebih sebagai Pelengkap-Penderita --- bahkan seandainya anda kategorikan, sebagai Pecundang.

 

Karena di sana, di luar sana --- ada the Silent Majority yang berperan memberikan kesimpulan, bahwa anda tergolong Orang Efektif dalam bekerja.

 

[MWA] (Hello Hari Ini – 23)

*)Ilustrasi ex Internet

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline