Lihat ke Halaman Asli

One Day No Rice, Tidak Cukup Boss; Merubah Habit-nya [EkonomiNet – 16]

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13121195351088220111

Tingkat Kebutuhan Beras di Indonesia ---dapat dipengaruhi oleh Tingkat Kelahiran, Kenaikan Produksi Beras, dan Diversifikasi Bahan Pangan.

Lantas ?

Konon (masalahnya, tidak mendengar gaung kampanyenya, direktif dan pelaksanaannya) --- apa lagi keberhasilannya.Konon sejak 2010 Kementerian Pertanian telah meng-instruksikan para Gubernur dan Kepala Daerah, untuk mengurangi konsumsi nasi, lewat kampanye One Day No Rice ---Media Indonesia, Ekonomi Nasional, 25072011.

Habit, perangai mau dirubah dengan gaya Fun--- Fun Bike, One Car-free Day.Ahoy !

Masalah Nasi yang menjadi menu utama di Indonesia --- bisa menjadi masalah besar apabila :

1.Gagal panen di Indonesia, baik karena pengaruh iklim, bisa pula pengaruh menurunnya kapasitas infrastruktur pertanian --- irigasi dan saluran.

2.Meningkatnya harga pupuk karena pengaruh harga gas internasional --- maupun jenis lain yang harganya meningkat di pasar internasional --- dan ini satu lagi kelemahan di Indonesia --- gangguan sistem logistik nasional, distribusi terganggu. Gangguan hama dan tingkat harga obat-obatan sarana produksi pertanian.

3.Stock Nasional terancam karena terganggunya impor;tingkat persediaan di pasar internasional, harga naik, krisis moneter kalau Indonesia sampai terlibat --- gangguan cadangan devisa atau kenaikan kurs dollar (tidak percaya Cadangan devisa Indonesia kuat, tanpa bubble economy hot money yang berspekulasi di Indonesia) --- kelesuan di USA dan Eropa, kapan rebound ? Kalau Hot money melesu apakah Ekspor Indonesia bisa cepat mengkompensir ?Untuk beli beras mas !

4.Selain peningkatan produktivitas panen padi --- juga memperhatikan segi rendemen proses pasca panen.Rada boros yang terbuang.

5.Itu tadi, Pengendalian Tingkat Pertumbuhan Penduduk harus mantap --- sesuai dengan tingkat produktivitas pertanian di bidang Beras.

6.Upaya lain, yakni Kebiasaan Konsumsi Beras sebagai bahan pangan utama dirombak--- rencanakan dengan rapi Diversifikasi Bahan Pangan :

a.Deklarasikan Bahan Pangan Indonesiaadalah : Beras, Jagung, Sagu, Umbi-umbian dari Merauke sampai Sabang

b.Bukan One Day No Rice --- tetapi mulai Gerakan Sarapan berbahan Jagung, Sagu, dan Umbi-umbian setiap hari (Kementan waspadai ketersediaan hasil pertanian tersebut)

c.Gerakan Nasional Menggunakan Bahan Sagu --- roti, kue, empek-empek, baso, cireng dan segala panganan/snack untuk rapat dan perhelatan

d.Tepung Roti, terigu yang harus impor bertahap dikurangi --- Gerakan Nasional Memakan jagung , dari jagung direbus instant, sampai dibuat Tortila, Nasi Jagung dan lain-lain --- yang cocok dimakan dengan sayur lodeh dan sambel.Kementerian Pertanian dan Bulog harus giat berkampanye, menjaga persediaan dan Kampanye Nasional makan hasil pertanian nasional.

e.Singkong, Boled, dan Umbi-umbian serta Gaplek dan tepung turunan semacamnya, menjadi Kebangga Nasional sebagaibahan makan pokok maupun jajanan Indonesia.

Gerakan Nasional itu bukan di-instruksikan kepada Gubernur dan Kepala Daerah oleh menteri Pertanian --- tetapi dari Presiden RI kepada seluruh RakyatNKRI, semua Birokrat bekerja untuk mensukseskan Program Nasional Merombak Prilaku Konsumsi PanganIndonesia(Pronas Melakukan Pangan Indonesia).

Pasti sukses dengan tindakan-ikutan, seperti berikut ini :

1.Keteladanan Presiden RI dan Para Menteri dan Birokrasi-nya.Gaya Hidup Sederhana --- Senasib dengan Rakyatnya.

2.Memberantas Budaya Korupsi dengan Tegas dan Keras

3.Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Pendapatan Petani

4.Isu Nasional hanya satu : Pro Poor, Pro Job, Pro Growth --- dan Pro Melakukan Pangan Indonesia !

Program Nasional Merombak Prilaku Konsumsi Pangan Indonesia --- Pro Melakukan Pangan Indonesia --- berarti Menyintai Petani Indonesia , meningkatkan potensi Ketahanan Pangan Indonesia, menghargai potensi Budaya Pangan Lokal Nenek Moyang Orang Indonesia--- meng-efisienkan Cadangan Devisa untuk PembangunanIndonesia (Ipoleksosbud Hankam).

Kalau Gagal --- pertanda Pemerintahan yang gagal merangkul Rakyatnya dengan pandangan Visioner.

Hebat kali Bah, Abang ini --- macam si Marjuki saja kulihat. [MWA]

[caption id="attachment_122585" align="aligncenter" width="300" caption="Mari sehari-hari Kita membiasakan bahan makanan selain Beras --- Okay kita sarapan Tiwul plus Cenil dan Singkong rebus dicocol pada Sambal Terasi. Ubi Cilembu plus Cireng juga Okay --- di akhir pekan kita makan Gatot dan Tortila jagung dengan Kari Ayam --- Alhamdullillah. Sahur dengan Empek-empek plus Sayur bening Bayam plus Oyong. Gaplek dengan Ikan Gabus Asin juga Okay."][/caption] Ini link satu lagi, soal Ketahanan Pangan juga :

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/07/26/orang-miskin-indonesia-harus-makan-pangkin-aji-gile-tajuk-ide-%e2%80%93-44/

*)Foto ex Internet

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline