Lihat ke Halaman Asli

Wanda Hamidah [2010 Puisi – 13]

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13113173391072815355

Ibu,

Banyak nian ibuku, tetapi kamulah kebanggaanku

Kulihat dikau di kelas

Kulihat dikau di tengah pasar

Kulihat kau di daerah gusuran

Kulihat kau di kemacetan Ibukota

Kulihat kau ditengah Kemiskinan kaum papa

Kulihat kau bersama anak-anak kota yang celaka --- nasib mereka terlunta-lunta

Kulihat kau berhujan-angin, dan tenggelam di tengah kubangan banjir Ibukota

Kulihat kau berlinang air mata melihat kereta kehidupan kaum kaki lima diangkut PP

[caption id="attachment_120872" align="aligncenter" width="300" caption="Pemimpin Wanita Harus Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cepat bertindak !"][/caption]

Bu Hamidah

Nanti Komisi-mu adalah sepanjang checklist melebihi itu

Bangunlah pagi

Bangunlah Jakarta --- pertama yang produktif bagi Jakarta

Yang kedua yang mensejahterakan masyarakat di pinggir-pinggir Jakarta

Yang ketiga tegas membatasi kendaraan pribadi-kereta-beca-sado-bemo

Yang keempat tempat parkir di stasiun-stasiun Metro megapolitan di Bogor,

Di Depok, di Pasar minggu

Di Tigaraksa, dan di mana-mana

Kamu bilang apa ?

Manage-lah managelah --- manage-lah dengan rational

Bu, kereta api dari Purwakarta, Bogor, dari Serang, Rangkas dan Tiga Raksa

Checklist-checklist

Lantas siapa, siapa, siapa --- hati-hati dengan APBD

Yang malas suruh tunggu di rumah

Yang mencuri langsung diberhentikan saja

Kalau perlu satu generasi di pensiun dini

Buatlah checklist, checklist, checklist, siapa-siapa-siapa-siapa

Checklist apa ?

Terserah ibu !

Pohon-pohon-pohon --- mengapa Orang Singapura dan Malaysia sangat menyintai pohon ?

Apakah karena mereka lebih dekat dengan benua Asia ?

Bu, di sana di Singapura dan Malaysia --- pohon disayang seperti Arca dan Candi, Candi dan Arca

Di sini mengapa kita takut pada pohon tumbang ? Mengapa ?

Pohon harus dimanage seperti kursi dan meja --- seperti Air dan Cahaya.

Mengapa ?

Karena mereka menunjang kota kita

Maju Ibuku [MWA]

*)Foto ex Internet-MSN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline