Lihat ke Halaman Asli

Sebaiknya Susilo Bambang Yudhoyono dan PD Berkongreslah [Tajuk Ide – 41]

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13106073151079045077

[caption id="attachment_119542" align="alignleft" width="300" caption="Hanya Kongres yang bisa Menyelesaikan Management Partai Demokrat dalam Krisis ini."][/caption]

Menyaksikan Susilo Bambang Yudhoyono melakukan Jumpa Pers --- menampik arus perpecahan di dalam tubuh Partai Demokrat yang dibinanya, Kasus M. Nazaruddin Sang Bendahara Umum --- ternyata, rumit mematikan. Pada mulanya M. Nazaruddin dielu-elukan, dibela, "diijinkan berobat", disiapkan tabir asap, konon berjanji akan pulang kalau statusnya jelas --- akhirnya : Merat.  Oh, itu tidak apa-apa itu sejalan sih    Yang tidak sejalan dengan strategi dan taktik --- kecendrungan membongkar rahasia yang tidak jelas dasar hukumnya --- berbantahan. Makin melebar dari keterkaitan dengan Kasus Sesmenpora, eh ada pula Proyek Stadion Hambalang, di sebut-sebut.  Geger, berkelit dan lampu kuning. Terus melebar membuat pusing, dan menyebabkan panik Semua demam --- Presiden RI tersita waktunya, tambah lebih banyak memikirkan Partai Demokrat (Ayo, baca Undang -undang Dasar 1945 Amendemen, Bab III Pasal 4 s/d 15). Rakyat Indonesia juga turut bingung, tambah tidak tentram --- masalah ekonomi, infra struktur tidak tuntas-tuntas, masalah APBN dikorup, atau tidak terserap full, macam-macam masalah fiskal.  Lha ini apa ? Kapan investasi untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan terlaksana ? Ada jumpa pers Rakyat lega --- walaupun tidak semuanya mengambil pusing, seperti kata Pengamat, Jumpa Pers itu tidak optimal --- baik bagi Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Presiden RI mau pun bagi Negara di mana ia mengabdi.  Dan di dalam Organisasi Partai Demokrat pun tidak terselesaikan tuntas. Dalam bulan Juli 2011 ini, diakui makin terbukti bahwa kinerja Presiden RI maupun Kabinetnya menurun --- ini akan menular kepada semua pemerintahan di Indonesia dan birokrasi-nya.  Rakyat tidak mau itu ! Begini, demi Negara dan Rakyat Indonesia, maka dalam Rapat Koordinasi Nasional (RKN) Partai  Demokrat ambil keputusan strategis : Partai Demokrat akan menyelenggarakan Kongres (nama terserah; Biasa, Luar Biasa, Ekstra; atau apa saja), dilaksanakan paling lambat sebelum 17 Agustus 2011). Kongres untuk apa ?

  1. Susilo Bambang Yudhoyono meletakkan Jabatan Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat --- Kongres menunjuk dengan Aklamasi Ibas sebagai Kawanbin.
  2. Kongres mempertegas bahwa Anas Urbaningrum tetap Ketua Umum Partai Demokrat
  3. Sekretaris Jenderal yang lowong, diisi Calon Yang Potensial.  Anggota Muda (berusia di bawah 30 tahun , berpendidikan, berkarakter Negarawan, Cerdas, Tanggap, Tanggon dan Tresngginas --- Anti Korupsi, track-record dalam keluarga ke atas, dan ke samping .
  4. Pengganti M. Nazaruddin kalau sudah mantap kompetensi-nya, dikukuhkan --- kalau Kongres setuju, masukkan Calon Wanita, seperti Angelina Sondakh, umpamanya.
  5. Semua Pengurus yang terindikasi Korupsi, Suap dan Perbuatan Tercela harus diganti oleh Kongres --- begitu pula pengurus yang sebagai : Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, sampai Pengurus tingkat Kecamatan. (Sesuai dengan Tekad yang terucap dalam Jumpa Pers --- semua Kader yang bermasalah hukum akan didorong ke dalam proses hukum).
  6. Tetapkan Sistem, Prosedur, dan Metode ketat dalam Rekruitmen Ke-anggotaan Partai --- Kutu Loncat dan Kepinding jangan diterima. Preferensi pada Anggota Muda.

Itulah Tindakan Strategis yang harus dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat --- Revolusi Corporate Culture ! Apa Keuntungan-nya bagi  Indonesia  ?:

  1. Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Presiden  RI bisa bekerja penuh --- tidak setengah-setengah (maka para Menterinya pun bekerja 50 persenan)
  2. Partai Demokrat sebagai Infra Struktur Demokrasi di Indonesia bisa diselamatkan --- mudah-mudahan masih bisa memberi manfaat bagi Negara , pada Pemilu 2014.

Adversum necessitatum ne Dii quidem resistant ! " Bahkan para Dewa  pun tidak berdaya melawan Nasib !" Selamat ber RKN menuju Kongres.   Monggo. [MWA] *)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline