Lihat ke Halaman Asli

Hidung Pinokio; Super Power Presiden Hu Jintao dan Presiden Barack Obama [Tajuk Ide – 33)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rakyat Indonesia hari ini tersenyum menonton "Hidung Pinokio" --- Lucu ! ; tetapi kalau memalingkan wajah ke Dunia Internasional. Kita terkagum-kagum betapa dua manusia besar dunia --- sedang bertarung di gelanggang yang terhormat untuk menjaga Kedaulatan Negara dan Bangsanya.

Ini sasaran yang menjadi pegangan Manusia Besar Dunia, Presiden Amerika Serikat Barack Hussien Obama (yang dibekali di awal Pemerintahannya) :

Terhadap,


  1. Rusia : Membuka dialog baru dan terpercaya dengan Presiden Rusia Dmitri Medvedev dan Perdena Menteri Vladimir Putin. Meredakan ancaman atas rencana AS menempatkan perisai antimisil di Polandia. Memperpanjang Traktat Pengurangan Persenjataan Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty) untuk mengurangi timbunan stok senjata nuklir.
  2. Eropa Timur : . Mengekang Presiden Georgia Mekhell Sakasvili untuk mengadu domba Rusia dengan AS serta Uni Eropa.  Membuka dialog guna meredam ketegangan  antara Presiden Ukraina Viktor Yushchenko dan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko.
  3. Timur Tengah:  Mendorong pelbagai proses perdamaian di seluruh wilayah. Irak :. Amerika Serikat dan Irak menyepakati penarikan pasukan pada akhir 2011. Iran : . Mendorong Teheran membatasi program nuklir untuk rakyat.
  4. Amerika Latin : . Memulihkan  hubungan kerja sama dengan Meksiko seputar masalah perbatasan . . Menyeimbangkan pengaruh ekonomi Cina di Brazil, Cile, dan Argentina
  5. Afrika :  Menyudahi konflik berkepanjangan di Darfur, Sudan, serta Kongo  Timur. . Memerangi terorisme dan bajak laut di Somalia. . Mengakhiri kebuntuan politik di Zimbabwe.
  6. Afghanistan : . Meyakinkan Eropa untuk  tetap membantu Amerika Serikat memerangi Taliban
  7. Korea:. Memulai kembali perundingan Enam Pihak guna mengakhiri program nuklir Korea Utara.
  8. Cina : . Membatasi upaya Cina membangun militernya, yang ditujukan kepada  Taiwan.

Sebagai Warga Dunia, kita asyik mengamatinya --- tidak miris dan malu (karena dipaksa tersenyum getir menyaksikan Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia dalam episode " Operette Hidung Pinokio di Mata-mu") .

Yang menyangkut Cina dirumuskan Obama dalam butir 4 dan 8 ( dia sembunyikan terminologi  "Kepentingan Perdagangan AS-Cina dan Mata Uang Cina Yuan yang merepotkan perekonomian Amerika Serikat)

Ini Sikap mutakhir Tokoh Dunia lainnya, Manusia Besar juga, Presiden Hu Jintao --- yang pekan ini akan berkunjung ke Amerika  Serikat --- untuk Pertemuan Puncak dengan Presiden Amerika Serikat; dia ke sana tidak berlenggang kangkung, tetapi telah menggariskan "kedaulatan Negara dan Bangsanya" :

Bahan dari Harian Kompas hari ini :


  1. Pertama-tama Presiden Hu --- menyebut pertikaian IPOLEK ( Ideologi, Politik dan Ekonomi ) Cina dengan Amerika Serikat sebagai Perang Dingin  (Wow - hebat betul peperangan tanpa mesiu ini dengan Perang Dingin  --- bolehlah disebut Perang Dingin Dunia II)
  2. Presiden Hu meminta AS agar menghormati pilihan jalan masing-masing ( jangan coba menekan Cina)
  3. Dalam wawancara tertulis (16/1) dengan harian The Washington Post dan The Wall Street Journal .  Presiden Hu Jintao menegaskan :

    1. Kedua Negara harus meningkatkan dialog, kontak,  dan memupuk saling kepercayaan
    2. Jangan coba-coba menerapkan teori "zero sum" --- mental adu nihil cara Perang Dingin (baca I) ; saling hormat dan obyektif ( kalau filsafat Jawa diajukan " Ti Ji Ti Beh --- Mati siji mati Kabeh; yang diterapkan saat ini, politik transaksional ala Indonesia kontemporer )
    3. Saling menghormati kedaulatan, integritas teritorial, dan kepentingan pembangunan masing-masing ( Presiden Hu tahu perekonomian AS sedang down, walaupun senjata nuklirnya masih mengadah ke langit)
    4. Kedua Negara mengembangkan cakupan kerja sama untuk kepentingan keduanya

Penduduk dunia, Warga Dunia harus eling lan waspodo --- kedua Negara itu mempunyai bibit sengketa eksplosif.  Klaim wilayah di  Laut Cina Selatan dan hegemoni di Semenanjung Korea.  Kalau kedua Negara itu melakukan "perang zero-sum", malah yang tenggelam dalam kelaparan dan kebangkrutan ekonomi adalah Indonesia, yang pertama-tama.

Apakah si Pinnocchio, tokoh pembohong dalam The Adventures of Pinnocchio, dongeng klasik yang ditulis Carlo Collodi (Carlo Lorenzini) --- bisa tobat, memperbaiki tabiat buruknya --- berbohong;  dan berhasil menjadi manusia seutuhnya --- sebagai Warga Dunia.

Kok ?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline