Lihat ke Halaman Asli

Semangat Militeristik dan Kepahlawanan dalam Masyarakat Islam [Tajuk Ide–23)

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sujud kepada Allah

Bushido semangat militerisme Jepang --- semangat Pejuang, ide Ke-pahlawan-an, Sejarah Perlawanan Kesatria…………..dalam ilham Buddhisme, Shintoisme, dan Konfusiusme ………..diwariskan turun temurun, dalam Kehormatan Bangsa Jepang.

Agama Islam adalah agama Keselamatan --- diturunkan Allah sebagai Rakhmat bagi Alam Semesta.  Sejarah penyebaran penuh kedamaian --- penyebaran iman yang dimulai dengan anggota keluarga terdekat, tetangga, puak dan suku --- agama tauhid yang secara berangsur-angsur meluas membawakan Pencerahan di dalam kehidupan sosial dan politik. Menyebarkan melalui kegiatan Perdagangan, Perjuangan Politik dan Budaya

Tekanan Suku Quraisy terhadap penyebaran ke-imanan Islam  --- Sama saja, seperti juga tekanan politik dan sosial --- Sejarah Manusia penuh dengan catatan pembunuhan politik; penaklukan Romawi , serbuan Mongol untuk menegakkan Hegemoni, melanda ke Barat Negerinya --- penaklukan Bangsa Jepang, dan sifat defensif bangsa Cina --- Peperangan di mana-mana di muka bumi…………..

Benarlah Adegium Bangsa Romawi --- bangsa Penakluk : “Si vis Pacem, para Bellum”  ---- ingin meraih Perdamaian, bersiaplah Perang !”

Di jaman Muhammad Rasullah SAW --- dari era Hijrah dan membina masyarakat Madinah, sampailah --- mengalami konspirasi dan tekanan kekuatan militer, maka Islam mengalami Perang Badr, Perang Uhud, Perang Khandaq sampailah pada Perjanjian Hudaibiyah.  Masyarakat Islam menjadi terlatih melakukan taktik depensif mau pun offensif…………

Sejarah itu menjadi blue-print --- militeristik masyarakat Islam dalam mempertahankan eksistensi ajaran Islam selanjutnya.

Keadaan politik di Kerajaan Muslim, situasi politik di dalam masyarakat Muslim yang penuh konflik kepentingan --- krisis kepemimpinan, peperangan sesama kekuatan Muslim di Suriah dan Palestina (periode tahun 1063-1092 M). Permusuhan Dinasti Fatimiah (Syiah) berhadapan dengan paham Sunni pihak Dinasti Saljuk --- adalah proses ke-sejarahan politik dan kekuatan militeristik kaum Muslimin.

Di dalam masyarakat Muslim memang terpelihara naluri militeristik sejak dahulu hingga kini.

Menjelang Perang Salib I , kemenangan Bangsa Saljuk yang dipimpin Alp Arslan atas pasukan Bizantium yang dipimpin Kaisar Romanus Diogenes , dalam pertempuran Manzikert (1071 M).  Peperangan berarti Kemenangan atau Kekalahan dipihak lainnya ---  Kejatuhan Toledo ke tangan pihak Kristen (1068 M) dan perebutan Al Mahdiyya di Afrika Utara oleh bangsa Norman dari Sisilia………..dan kedatangan tentara Salib ke Mediterania timur ………….

Perang-perang  Salib yang dikobarkan --- adalah juga cerita Kemenangan dan Kekalahan, tetapi disanalah terungkap kekuatan Ideologis Islam --- Al Jihad fis Sabilillah !

Semangat Jihad ini merasuk ke dalam perjuangan melenyapkan kolonialisme dan imperialisme di wilayah yang dijajah Kekuatan Asing……………di dunia.

Setelah Perang Dunia II --- kekuatan Barat (AS dan Sekutunya) mendapati kekuatan lawan potensialnya, adalah Blok Timur yang dihimpun oleh Uni Sovyet yang juga keluar sebagai Pemenang dalam Perang Dunia II itu. Tentara Stalin di akhir Perang Dunia itu bisa menjangkau begitu dekat dengan pusat pemerintahan Nazi Jerman --- Amerika Serikat, Inggris dan kekuatan Eropa Barat tidak ingin Uni Sovyet dominan di Eropa --- konspirasi agar Jerman menyerah kepada Barat.  Begitu pula kecepatan tentara merah Uni Sovyet menyerbu Manchuria (mengancam merebut Jepang)  --- Amerika Serikat bertindak cepat mengakhiri Perang Pasifik dengan menge-bom Atom Jepang --- menjadi tindakan tragedi sejarah kemanusiaan.

Di awal tahun 60-an majalah dan pers Amerika Serikat, terutama Times membuat serial tulisan --- tentang kekuatan Jihad, dengan bungkus bahwa Islam disebarkan dan ditegakkan dengan pedang --- lho ?

Peperangan di Timur Tengah antara Perjuangan Kemerdekaan Palestina, antara Negara-negara Arab melawan Israel --- sampai Perang Teluk , Perang Iraq, Perang Afghanistan, dan segala macam perang  --- seperti juga perang dan pertempuran di Bosnia atau di mana saja, bahwa anasir masyarakat Islam, kalau pun terlibat ………..selalu di dalam kerangka politik dan ideologi Jihad. Anasir-anasir Islam bisa dengan jelas meletakkan peran-nya secara politik --- Mereka ber-jihad karena memang ada tradisi militeristik di dalam masyarakat Islam.

Jihad dalam kerangka depensif berarti membangun infra struktur sosial,  di dalam tujuan ofensif apabila secara politis --- harus bertindak “menyelamatan Agama dan Umat Islam” --- saksikanlah di dalam Kitab Suci Al Qur’an, Sejarah Peradaban Dunia , dan dalam Sejarah pembangunan Kebangkitan Nasionalisme sampai Perang Kemerdekaan Indonesia.

Tidak diperlukan phobia terhadap Jihad di dalam masyarakat Muslim. Islam berarti Keselamatan dan Rahkmat bagi Alam Semesta, periksalah Al Qur’an dan Hadits, teks Kitab-kitab Islamiah dan Sejarah Islam…………..tidak ada yang perlu ditakutkan !

[caption id="attachment_255388" align="aligncenter" width="298" caption="Menara Penyeru"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline