Lihat ke Halaman Asli

Indikasi Demoralisasi TNI, Opini Positif Kolonel (Penerbang), dan Krisis Komando [Tajuk Ide -20]

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kolonel (PNB) Adjie Suradji --- tampaknya, adalah  seorang yang cerdas dan berpengetahuan, konsiderans-nya dalam tulisan itu, penuh kalimat dan kata-kata yang filosofis --- ia tidak main-main --- itu hasil perenungan dan tulisan yang bernas.

Ini kutipan, dari paragraf terakhir tulisan-nya :

Indonesia harus bisa lebih baik. Oleh karena itu, semoga di sisa waktu kepemimpinannya-dengan jargon reformasi gelombang kedua-SBY bisa memberikan iluminasi (pencerahan), artinya pencanangan pemberantasan korupsi bukan sekadar retorika politik untuk menjaga komitmen dalam membangun citranya. Kita berharap, kasus BLBI, Lapindo, Bank Century, dan perilaku penyelenggara negara yang suka mencuri, berbohong, dan malas tidak akan menjadi warisan abadi negeri ini. Sekali lagi, seluruh rakyat Indonesia tetap berharap agar Presiden SBY bisa membawa perubahan signifikan bagi negeri ini.

Adjie Suradji, Anggota TNI AU

Mengapa ia tidak menyampaikan ide-nya langsung via komandan ? Mungkin sudah --- tetapi tidak ada perubahan.  Sangkut di mana, tidak tahu  (?!).  Ia orang cerdas, tekanan pengetahuan, realitas yang dihadapi --- dan ini, Hati Nuranihasil renungan itu harus di-ketahui khalayak, umum, dan ini --- Rakyat ! Rakyat yang membesarkan-nya, Rakyat tempat ia mengabdi, tempat ia seharusnya berbakti.

Sang Kolonel juga seorang Reformis --- ia mendesak agar Amanat Reformasi dalam Penegakan  Hukum dilaksanakan :  Berantas Korupsi !

Ia dan Rakyat yang Cerdas --- menginginkan Pemimpin yang Visioner ----  bukan manusia sekedarnya --- yang mendapat Pulung menurut Konsep Filosofi Politik Budaya Jawa --- ber-megah-megah  dalam Khayali dari Alam Dongeng yang legendaris.

Ini Abad XXI, Negara dan Bangsa ini dalam tekanan Peperangan --- perang intelijen, perang ekonomi, perang budaya, dan tekanan Globalisasi.  Sejarah membuktikan makhluk Manusia mempunyai sifat Hegemonistis --- Manusia bersifat Homo Homini Lupus. L'exploitation de  Nation par de Nation.

Pemimpin Indonesia di semua tingkat haruslah orang yang cerdas --- melihat ke depan, mengetahui dengan seksama Kekuatan bangsanya --- dan Kekuatan ATHG yang dihadapi.  Jangan pelihara Budaya Korupsi, bertindak dengan tegas dan keras  --- Hukum mati para Koruptor --- Jangan ada lagi Remisi dan Grasi bagi Koruptor --- segera koreksi apa yang telah diputuskan !

Ajie Suradji menuliskan dalil dan konsiderans-nya, dengan kalimat di bawah ini :

Quid leges sine moribus (Roma)-apa artinya hukum jika tak disertai moralitas? Apa artinya hukum dengan sedemikian banyak perkuatannya jika moral pejabatnya rendah, berakhlak buruk, dan bermental pencuri, pembohong, dan pemalas?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline