Tabung Gas Meledak --- Mengirim bom ke dalam Rumah Rakyat--- Jadi headline di Indonesia. Ini Negeri penuh Manipulasi --- aparatnya seperti semua impoten, dibawah standar sekuriti dan keselamatan.
Periode pemerintahan yang lalu, 2004 -2009 --- konversi bahan bakar minyak tanah ke gas. Program ini menghemat subsidi sekian triliun --- harusnya menjadi proyek nasional, bagi industri dalam negeri pembuatan tabung-nya --- plus penentuan standar nasional. Itu kalau Negara dan Pemerintahnya rational cerdas.
Pembuatan tabung gas 3 Kg menjadi meriah --- dibuat di dalam negeri, ribut kurang bahan, kurang ini itu ---- tiba-tiba muncul kapal dari Luar Negeri --- Impor tabung gas 3 Kg. Geger impor illegal --- Pertamina membantah mengimpor, importirnya diusut--- ke mana itu barang impor yang dikatakan ilegal, di mana barang itu sekarang ? Tidak jelas apa di re-ekspor atau itulah yang sekarang beredar. Kalau barang ilegal itu beredar tanpa pengawasan --- Itulah yang meledak !
Jadi tabung gas yang sekarang beredar itu, bisa berasal :
- Buatan dalam negeri sesuai dengan Program konversi (apakah semua SNI apa tidak ? Tidak dapat dilacak) --- bisa saja kontrak pembuatan betul tetapi barang non standard dan reject tetap beredar.
- Barang impor legal (?), karena kekurangan kapasitas dalam negeri
- Barang impor ilegal, bagian dari wacana konversi, yang dijadikan proyek boncengan (memenuhi standard kah ?)
- Buatan susulan di dalam negeri dan impor ilegal --- non-prosedural dan non standar SNI
- Barang bukti ilegal yang harusnya dire-ekspor atau telah disyahkan (?)
Program konversi baru saja dihayati Rakyat --- tetapi kini menjadi cedera. Sepertinya pemerintahnya bingung, tidak tahu aparat mana yang harus mempertanggungjawabkan.
Kenapa Indonesia bisa begitu ?
- Indonesia negeri Gampangan
- Indonesia negeri penuh manipulasi
- Intelijen Indonesia di bidang militer, politik, dan Ekonomi tidak bisa meng-antisipasi setiap gejala (sejak Wacana Program, adanya unsur manipulator beraksi, perbuatan ilegal) --- dan bisanya barang bukti menjadi beredar (?)
- Reserse kepolisian tidak mencium keganjilan sejak program konversi , geger impor sampai ke mana itu barang impor ilegal itu (?)
Kalau slang, clamp, regulator dan kompornya tidak memenuhi standar keselamatan (SNI) ---- kalau tidak jelas aparat dan bagaimana caranya mengawasi --- itu namanya kita bekerja Gampangan, bisa ditunggangi manipulasi dan besar kemungkinan korupsi (?), dan mudah diobrak-abrik spionase.
Indonesia harus bekerja lebih cerdas, terprogram dengan memperkirakan semua aspek manajerial, sumber daya, dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya (industrial linkage), untuk pertumbuhan industri dalam negeri dan kesejahteraan rakyat.
Selesaikan dan sudahi teror bom gas ini --- jangan bekerja ceroboh lagi !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H