Lihat ke Halaman Asli

Features (14) Kekuatan Newsticker Kasus “Kebijakan Bank Century”

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_120152" align="alignright" width="298" caption="Bank Century/Admin (Kompas)"][/caption] Wow, lihat pojok kiri bawah Channel Metro TV "Mengawal Kasus Bank Century" --- Rakyat dan Masyarakat  Anti Korupsi ,Suap, Penyalahgunaan Wewenang, dan Kebijakan yang merugikan negara --- menjadi tetap terpelihara semangatnya. Opini tuntutan Penyelesaian aspek Politik dan Penegakan Hukum  berlanjut.  Lanjutkan ! Tetap Waspada dan Siaga. Tuntaskan penyelesaian Kasus Skandal Bank Century. Misi Newsticker itu  membangkitkan dan memelihara Opini masyarakat untuk jangan tanggung-tanggung "Memberantas Korupsi"--- Inilah momen untuk bertindak ! Pathologi Sosial di masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat berbahaya --- bisa hancur Bangsa ini.   Ini bom waktu itu : Ø      Korupsi menghancurkan APBN, memporak perandakan Kebijakan Fiskal (yang kaya bertambah kaya , yang miskin tak terurus) Ø      Korupsi meremukkan Kebijakan Moneter, Cadangan Devisa, Kurs Rupiah bisa eksplosif, Krisis terjadi se-waktu-waktu Ø      Suap merusakkan Budaya Bangsa, merusakkan mental Birokrat dan Aparat (Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUD HANKAM) Ø      Kebijakan dalam Negara ini menjadi amburadul --- seperti Gempa memakan Gempa.  Rumit dan menjadi Bencana. Ø      Masyarakat menjadi pendendam, masyarakat menjadi "Iri Sesamanya" --- menjadi pengamuk ke semua Establisment ! Ø      Generasi Indonesia berikutnya menjadi Gene perusak, lemah, dan mudah ditundukkan Imperialis.  Berpikiran kacau ! Ø      Hutang Luar Negeri akan tambah menjerat, APBN tetap Defisit ---  Quo Vadis ? Pemimpin Bangsa-ku di mana pun Engkau berada --- lakukanlah Strategi Kebudayaan yang Tanggon - Tangguh -Trengginas. Berani - Tangguh dan Cekatan !   Save Our Nation.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline