Lihat ke Halaman Asli

Setan Pandawa ketemu Setan Carolina [ Balada Chentingsari]

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13011325651599961046

Siang itu pandawa beserta unyil dan ika berkumpul di depan sekolahan. Mereka terlihat sibuk kasak kusuk seperti membicarakan sesuatu. Seperti sedang membahas sebah konspirasi tingkat tinggi yang membuat pak kepsek yulamin penasaran dan menanyai mereka satu per satu.

“eh, eh, iki do ngopo tho? Koyone serius banget le arep rembug-an. Koyo wong mikir negoro wae” Pak kepsek bertanya pada mereka

“pancen mikir negoro pak’e...negoro chentingsari” gugun menjawab dan di ikuti oleh derai tawa pandawa lainnya.

“walah..walah...le...le....yo wis, sing penting ojo aneh-aneh wae” lanjut pak kepsek seraya meninggalkan mereka yang melanjutkan pembicaraan serius itu.

Setelah pak kepsek berlalu, pandawa beserta unyil dan ika kembali melanjutkan perbincangan mereka. Ternyata usut punya usut, mereka masih penasaran dengan yang namanya carolina, artis pendatang baru yang tiba-tiba aja “nyungsep” masuk desa mereka. Katanya sih mau syuting, tapi ampe sekarang gak rampung-rampung syutingnya.

Kali ini anak-anak chentingsari sedang merencanakan sebuah strategi untuk carolina. Masih teringat di benak mereka semua suatu hari di mana mereka mengurung carolina bersama wedhus milik paman dori. Kala itu carolina dengan manja mengelus-elus kumpulan wedhus tersebut, yang pada akhirnya membuat wedhus- wedhus tersebut menjadi gilo dan gak doyan makan kalo ngeliat carolina. Maka, atas tindakan kejam carolina itu, pandawa dan unyil serta ika berniat melakukan sesuatu agar carolina angkat tangan, eh, angkat kaki dari desa chentingsari ini.

Planning pun berlanjut. Usulan demi usulan datang bertubi-tubi layaknya hujan deras.

“piye nek dek’e diblasukke nang sawah? Kan bocahe ra seneng reget, ben gatel-gatel kabeh sak awak’e” Hendra membuka usul.

Tidak mau kalah, gugun pun juga angkat usul, “ojo ndra, koyone nek ditaleni nang wit neng tengah makam? Ben kapok”

“huss....nek kesambet piye jal? Sopo sing arep ngobati? Wong ustadz mumu yo gek kesurupan” sambung jeni yang masih belum ngeh kalau ustadz mumu sebnernya salah akting waktu membubarkan obrolan para pandawa.

Lalu suasana hening sejenak. Mencerna usulan usulan yang masuk. Tiba-tiba unyil yang dari tadi diam saja mulai urun usulan.

“piye nek diwedeni nganggo setan-setanan? Mumpung isu setan isih berkembang nang chentingsari” unyil berpendapat.

“njur carane piye nyil?” ika menambahkan.

“ndelok sesuk wae. Sing penting bar ngaji, ojo bali dishik” unyil menjawab.

***

Keesokan harinya setelah mengaji mereka berkumpul di depan mushala untuk membicarakan rencana unyil. Ternyata unyil memiliki rencana untuk menakut-nakuti carolina dengan menggunakan kostum setan. Ya semacam pocong dan teman-temannya. Semua perlengkapan sudah disiapkan oleh unyil dan ika.

Unyil dan ika kebagian menjadi kuntilanak dan sundel bolong. Bermodalkan mukena, dan bedak mereka berdua berdandan layaknya dua hantu wanita tersebut. Lalu jeni yang berbadan sedikit besar mendapat peran sebagai gederuwo. Peran jeni didukung oleh wig yang dicolong oleh hendra dan sigit dari tempat carolina menginap. Lalu gugun yang tidak gondrong ini berperan menjadi tuyul bersama hendra. Sedangkan sigit dan ngashim bertugas memata-matai tempat carolina dan memberi kode.

Setelah persiapan selesai, mereka bertujuh datang ke tempat carolina menginap. Dengan di dahului oleh ngashim dan sigit, para setan-setanan ini menunggu kode dari ngashim dan sigit. Selang beberapa menit, sigit dan ngashim yang yang berada di depan sendiri tiba-tiba diam sambil menunjuk ke arah ayunan yang berada di depan rumah tempat carolina menginap. Melihat ada sebuah tanda, para setan cilik ini langsung melesat ke arah yang dituju. Tetapi tanpa disangka mereka pun tiba-tiba terdiam saling menatap dengan sesosok wanita berpakaian putih dan berwajah putih yang duduk di ayunan.

Setelah beberap detik berpandangan, sang wanita yang sebenarnya adalah carolina yang sedang maskeran dan kelompok setan kecil saling berteriak “SETAAAAANNNNNN......!!!! KABUUUUUURRRRRRRR” lalu, balik kanan bubar jalan karena melihat carolina disangka setan oleh pandawa. Begitupula carolina yang sampai jungkir balik koprol karena kesandung saat akan lari waktu melihat pandawa dan unyil serta ika yang berpakaian setan.

silahkan berkunjung ke Balada Chentingsari untuk membaca kumpulan kisah pandawa ala Cantingers




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline