Lihat ke Halaman Asli

Muzeliati Muzeliati

SMA Negeri 2 Tambang

Sudahkah Peserta Didik Merdeka dalam Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 23 Desember 2023   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  www.pinterest.com

Merdeka dalam KBBI adalah bebas / tidak terikat. Bebas dalam hal apa, mari kita bahas. Sekolah saat ini menggunakan kurikulum merdeka. Adapun Inti dari kurikulum merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Hal ini di konsep agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolak ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai sehingga akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. 

Namun sering sekali ini hanya sebagai teori semata  namun implementasi di sekolah, peserta didik banyak yang belum merdeka. Salah satu faktornya yang terlihat jelas di sekolah yaitu ada sebagian Guru masih berada di zona nyaman (comfort zone) yaitu tidak mau upgrade diri sesuai dengan perkembangan zaman, masih menggunakan cara lama dimana pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru tersebut menggunakan metode ceramah dan  peserta didik harus  menguasai semua materi yang diajar. Guru menjadikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar. 

Jauh sebelum kurikulum merdeka ini ada, Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa mendidik dan mengajar bukanlah sekedar mentransfer pengetahuan, tetapi sebuah proses memanusiakan manusia dalam segala aspek kehidupan. Proses ini harus memerdekakan manusia baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani. Hal ini juga sesuai dengan teori belajar humanistik yaitu teori belajar yang memanusiakan manusia. Dimana pembelajaran dipusatkan pada pribadi seseorang. Teori ini tidak lepas dari pendidikan yang berfokus pada bagaimana menghasilkan sesuatu yang efektif, meningkatkan kreativitas dan memanfaatkan potensi yang ada pada seseorang. 


Akhir kata, mari kita kembali pada tujuan kurikulum merdeka yang sebenarnya yakni melatih kemerdekaan dalam berpikir para peserta didik. Guru sebagai fasilitator dalam membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir yang mendalam, memahami konsep secara menyeluruh, serta mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi nyata. Selain itu guru juga harus mampu berperan dalam menginspirasi dan mendorong minat serta motivasi belajar peserta didik. Strategi dalam pembelajaran juga bisa menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dimana pembelajaran berpusat pada peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar dan profil / gaya belajar peserta didik. Semoga peserta didik kita merdeka dalam kurikulum merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline