Lihat ke Halaman Asli

Muzayin Yunus

Mahasiswa

Filosofi Filantropi Islam Internasional

Diperbarui: 21 Juni 2023   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filantropi berasal dari bahasa Yunani yaitu philein yang berarti cinta dan anthropos yang berarti manusia (Latief, 2010). Amal adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia dan nilai kemanusiaan serta menyumbangkan waktu, uang dan tenaganya untuk membantu sesama (Bawaqi, 2019)

Definisi filantropi yang luas adalah mengenali dan membantu orang, dengan tujuan mengatasi kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang. Potensi filantropi umat Islam diwujudkan dalam bentuk zakat, infak, sedekah, infak, beasiswa, dan kegiatan amal lainnya. Amal adalah organisasi nirlaba atau organisasi nirlaba dalam pelaksanaan program mereka. Tugas Zakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat dalam jangka panjang dan berkelanjutan, yaitu. pelaksanaan program penyaluran tidak  berhenti memenuhi kebutuhan hidup. untuk memperbesar Proses bisnis yang baik adalah input, proses dan output. 

Gerakan filantropi Islam mulai menarik perhatian para akademisi dan pakar filantropi. Penelitian akademis pada awalnya tidak fokus pada gerakan filantropi berbasis agama (faith-based organization). Oleh karena itu, masa depan filantropi Islam di Amerika lebih cenderung melayani masyarakat baik secara kelembagaan maupun akademis.  Amerika Serikat, negara  paling dermawan, sangat tertarik dengan perkembangan amal Islam. Terlepas dari tantangan tragedi 9/11, gerakan amal Islam terus tumbuh dan  menjadi organisasi yang lebih progresif dan profesional. Gerakan filantropi Islam Amerika yang awalnya bersifat personal dan ditujukan untuk individu, kini dilembagakan dengan berbagai yayasan seperti masjid, pendidikan, bangsa dan sekolah-sekolah pemahaman Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline