Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Tim II Undip 2022 Melakukan Penyuluhan Stunting secara Face to Face

Diperbarui: 15 Agustus 2022   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

SALATIGA (SENIN/15/8/2022).  

Permasalahan Stunting dan gizi buruk pada bayi dan anak menjadi permasalahan prioritas nasional yang perlu ditangani bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.Penyuluh sosial memilki peran dalam penyampaian informasi dan edukasi bahaya Stunting kepada Stakeholder masyarakat sehingga mampu menjadi inisiator  penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pencegahan dan penanganan Bahaya Stunting. 

Untuk informasi pada tahun 2019 sebelum pandemic mencatat sebanyak 6,3 juta balita dari populasi 23 juta balita di Indonesia. Angka stunting Indonesia berada di urutan ke-4 dunia dan peringkat kedua dikawasan Asia Tenggara. Menurut standar WHO, batas maksimal toleransi angka stunting yaitu di angka 20 persen atau seperlima dari jumlah total anak balita yang sedang tumbuh, sedangkan indonesia masih berada di angka 27,67 persen.

Dokpri

Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tubuh pendek, perkembangan otak tidak maksimal, serta tumbuh kembang yang tidak optimal yang bisa melanda balita karena kekurangan gizi yang kronis. 

Stunting tak hanya mempengaruhi tinggi badan pada balita saja, namun juga mempengaruhi kecerdasan anak dan kemampuan kognitif pada anak. Jika anak terkena stunting, maka ia tak akan bisa mencapai pertumbuhan yang optimal, sehingga hal ini bisa berdampak pada masa depannya kelak. 

Dalam upaya untuk menanggulangi gagal tumbuh balita di Indonesia, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2022 memiliki inovasi atas dasar kepedulian dari masing-masing individu dalam melakukan penyuluhan stunting di indonesia. 

Masiswa KKN TIM II UNDIP 2022 melakukan Penyuluhan Stunting secara Face to face sambil membagikan sebuah Poster yang berisi pengetahuan tentang stunting dan juga cara pencegahannya salah satu contohnya dengan rutin menjaga  Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). 

Lokasi nya  sesuai dengan Lokasi KKN kami di Kelurahan Bugel tepatnya di Posyandu RW 03.  Program Penyuluhan Stunting ini dilakukan pada pukul 09.00-11.00 pagi dan juga bertepatan dengan Program Posyandu rutin yaitu pencegahan stunting dengan melakukan pengukuran rutin agar semua warga dapat dipastikan memiliki buah hati yang diharapkan tidak termasuk ke dalam kategori stunting. Kegiatan ini diikuti sekitar 20an warga yang memiliki balita. 

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline