Lihat ke Halaman Asli

Iblis, Setan Paling Purba, dan Orang Kebatinan Paling Sakti Takut Anda Membaca Tulisan Ini

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_152246" align="aligncenter" width="400" caption="Gustave-Doré"][/caption] Salam alaikum, Sobat ... Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang bertajuk Tauhid Islam Tidak Mengajarkan Pengesaan Tuhan dan Dua Hal Utama yang Dilalaikan Ulama. Mudah-mudahan, jika Allah menghendaki, setelah ini baru kita melangkah ke bahasan yang pernah dijanjikan pada tulisan terdahulu, Ketahuilah tentang Ruh Qudus. Hal-hal yang tertulis di bawah ini mungkin akan membuat Sobat terbelalak. Sungguh, saya sendiri tak menyangka bahwa akhirnya tulisan ini boleh dijadikan konsumsi publik. Bukan karena isinya berupa kekeramatan, melainkan karena isi tulisan ini wajib dibaca dengan pemahaman, bukan dengan salah paham. Sedangkan kebanyakan orang sering memulainya dengan salah paham. Bagaimana agar tidak terjadi salah paham mencerap tulisan ini? Jika boleh saya memberi saran: bacalah tanpa mengandalkan kecerdasan diri, bacalah dengan santai, sucikan hati dan pikiran dari prasangka, dan jangan memaksakan diri. Biarkan akal ruhani (iman) yang berlaku. Biarlah Allah Swt. yang membuat kita paham atau tidak paham, bukan diri kita. InsyaAllah, apa pun hasilnya, berarti itu yang semestinya terjadi. Apa yang akan Sobat baca adalah Pusaka Madinah: diturunkan dari Nabi Muhammad Rasulullah Saw. melalui jalur khawasul khawas. Karena sudah diamanahkan, maka wajib bagi saya untuk menyampaikannya. Dengan bismillaahirrahmaanirraahhiim silakan klik blok tautan di bawah ini:

"Jika kebenaran yg disampaikan Rasulullah kepadaku aku berikan kepada kalian, niscaya kalian akan menghalalkan darahku dan memenggal kepalaku." -Ali bin Abi Thalib r.a.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline