Lihat ke Halaman Asli

Meutia Amalia Putri

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Peran Media Sosial dalam Penyebaran Informasi Melalui Citizen Journalism

Diperbarui: 23 Desember 2024   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Media Sosial (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Perkembang teknologi dan informasi saat ini berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya kemajuan teknologi, membuat masyarakat masuk ke dalam era digital, di mana penggunaan media sosial berkembang begitu pesat dan menjadikan kebutuhan sehari-hari bagi banyak individu untuk mencari informasi, hiburan, bahkan pembelajaran. Adanya media sosial memberikan ruang kepada individu yang memungkinkan untuk berinteraksi, mengekspresikan diri, dan belajar. 

Salah satu komponen utama teknologi yang mempunyai potensi dalam mendorong interaksi sosial baru antara individu adalah internet. Dengan adanya internet, pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi di mana saja dan kapan saja. Media sosial juga memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan informasi dan mendorong perkembangan aplikasi media online yang menawarkan pengalaman optimal melalui berbagai fitur yang disediakan. Berbagai platform seperti Facebook, Instagram, Tiktok, Telegram dan Twitter memfasilitasi komunikasi antar setiap pengguna dengan kemampuannya yang menghubungkan dan mendukung interaksi dua arah, serta menyebarkan informasi dengan cepat. Sebagai bagian penting dari informasi atau berita yang tersebar di internet, hal ini tidak dapat dipisahkan dari adanya kegiatan jurnalistik. 

Dengan perkembangan media sosial saat ini tentunya telah merubah cara kerja jurnalistik. Para jurnalis sangat diuntungkan dengan kehadiran media sosial karena dunia jurnalisme saat ini tidak bisa dipisahkan dari peranan media sosial. Media telah menjadi wadah bagi jurnalisme untuk penyebarluasan informasi yang terdapat dalam berita. Mulai dari media konvensional sampai dengan media kontemporer. Saat ini portal berita online menjadi salah satu produk dari perkembangan teknologi internet di dunia jurnalisme. Portal berita online menyajikan informasi yang tidak hanya melalui situs web dan aplikasi, tetapi juga memanfaatkan platform media sosial. Perusahaan media saling bersaing untuk memastikan berita mereka menjangkau audiens dengan memanfaatkan platform media sosial. Penyesuaian yang dilakukan oleh perusahaan media ini juga mencerminkan karakter audiens yang mengharapkan informasi yang cepat dan mudah diakses. Dalam platform media sosial ini memungkinkan interaksi dengan audiens dalam proses jurnalistik. 

Kebebasan pers dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 1999, memungkinkan adanya akses yang lebih luas dan cepat terhadap penyebaran informasi atau berita. Kebebasan pers ini memunculkan fenomena yang dikenal sebagai Jurnalisme Warga. Jurnalisme warga atau "citizen journalism" merujuk pada keterlibatan aktif warga negara dalam menyampaikan berita kepada masyarakat. Jurnalisme warga memiliki arti, yaitu berpartisipasi dalam pengumpulan, pelaporan, dan penyampaian informasi. Dari banyaknya informasi yang ada, ternyata tak hanya jurnalis profesional yang mengaplikasikan peranan media sosial dalam menyebarkan berita, adanya jurnalisme warga memungkinkan masyarakat menjadi lebih sekedar konsumen berita melainkan mereka juga berperan sebagai produsen informasi. Platform media sosial seperti instagram juga menjadi salah satu sumber media informasi, terutama berita. 

Salah satu kelebihan utama dari jurnalisme warga adalah kemampuannya untuk merekam peristiwa penting yang mungkin tidak diperhatikan oleh media ternama. Contohnya, dalam situasi darurat atau kejadian lokal, individu yang berada di lokasi dapat segera melaporkan apa yang mereka saksikan dan alami. Hal ini memberikan sudut pandang yang lebih dekat dan sering kali lebih mendalam mengenai isu-isu yang terjadi di masyarakat. 

Namun, meskipun jurnalisme warga membawa banyak manfaat, ternyata ada berbagai tantangan dalam penggunaan media sosial, baik bagi jurnalisme profesional dan jurnalisme warga sebagai penyebar informasi. Sering kali kita menemukan informasi dari media sosial tanpa adanya sumber yang kredibel. Dalam tindakan jurnalisme warga juga banyak ditemukan bahwa mereka tidak selalu mengikuti kaidah-kaidah atau kode etik jurnalistik. Hal ini membuat keakuratan dalam informasi tersebut dipertanyakan, terutama karena bertentangan dengan etika menulis sebuah berita yang menuntut verifikasi dan keandalan sumber. Banyaknya fenomena penyebaran berita palsu atau hoaks menjadikan kondisi ini semakin buruk karena penyebaran berita ini akan dengan cepat viral di platform-platform tersebut. Tanpa adanya filter yang memadai, membuat informasi yang tidak akurat dapat mempengaruhi opini publik secara negatif.

Salah satu contoh penyebaran informasi dari instagram adalah akun @tangsel.life yang berfokus pada penyampaian berita dan informasi seputar Tangerang Selatan. @tangsel.life ini memberikan akses cepat kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini dan memberikan kesempatan kepada para audiens yang dapat berinteraksi di kolom komentar akun tersebut. Akun ini sudah memiliki banyak pengikut dan sering sekali membagikan konten yang menarik perhatian para masyarakat, namun validitas dari informasi yang disampaikan dari akun ini perlu diperiksa lebih lanjut. Akun tersebut terkadang memberikan informasi tanpa menyertakan sumber yang jelas atau melakukan verifikasi terhadap fakta-fakta yang disajikan. Selain itu akun ini sering mengikuti tren konten viral, sehingga menjadikan kualitas berita dikorbankan. Dalam hal ini menjadikan fokus utamanya adalah untuk menarik perhatian daripada menyajikan fakta yang akurat. 

Maka dari itu, para jurnalis profesional dan jurnalisme warga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka menggunakan media sosial dengan bijak, tidak mengutip konten dari akun media sosial tanpa konfirmasi. Jurnalis juga harus melakukan verifikasi data sebelum mempublikasikan berita dan memberikan konteks yang diperlukan agar audiens dapat informasi dengan benar. Memiliki pendidikan literasi media sebagai kunci untuk membantu masyarakat mengenali informasi yang kredibel dan memahami cara menilai keakuratan berita.

Sebagai penulis, tentunya melihat peranan media sosial yang sangat berkembang saat ini, saya merasa bahwa platform media sosial tidak hanya menjadi sarana untuk berbagi informasi, tetapi juga menjadi alat yang dapat membentuk opini publik dan memengaruhi cara kita berinteraksi dengan sesama. Media sosial juga telah memberikan kemudahan dalam akses yang cepat dan efisien, menciptakan peluang baru bagi jurnalisme, di mana setiap orang dapat berkontribusi sebagai penghasil berita.

Lalu, sangat penting juga untuk mengaplikasikan peranan media sosial dengan cara bijak dan tanggung jawab. Media sosial telah menjadi perubahan besar dalam cara masyarakat mengakses dan mempercayai informasi, menjadikannya bagian integral dari kehidupan modern saat ini. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih kritis terhadap informasi yang diterima karena masih banyak konten yang beredar tanpa verifikasi yang valid. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline