Pada tahun 2010 semua negara Asia Tenggara sama seperti negara lainnya di dunia. Cemas menantikan perkembangan krisis keuangan terburuk sejak depresi besar di kawasan Asia Tenggara. Pengangguran dan minimnya lapangan pekerjaan mencuat sebagai masalah utama. Tingkat pengaruh krisis di setiap negara mencerminkan sejauh mana negara tersebut terintegrasi dengan ekonomi dunia.
bagi Myanmar, relatif terisolasi dan mengisolasi diri dengan tingkat perkembangan ekonomi yang sangat rendah, dampaknya tidak terlalu terasa. Bagi Singapura tanpa dukungan sumber daya sendiri selain lokasi yang strategis intelektual penduduknya dan pemerintah yang baik dan bebas korupsi.
Lonjakan ekonomi dunia membawa manfaat Luar biasa. Ini terstruktur dalam PDB per kapita sekitar USD 52.000 angka ini tidak jauh berbeda dengan Brunei dan Norwegia yang kaya minyak, serta di atas Amerika Serikat, juga di atas hampir semua negara di Eropa dan negara Asia. Namun ini juga menjadi pertanda bahwa Singapura akan paling berpengaruh kontraksi perdagangan dunia yang sangat mengancam kesejahteraan negara tersebut.
Myanmar diuntungkan sekuritas PRC. Kemungkinan, china dan rusia akan tetap menjadi investor utama dalam sektor minyak bumi dan gas alam myanmar. Namun, masa depan perekonomian secara keseluruhan tetap tidak jelas. Karena faktanya, mayoritas kegiatan ekonominya terdiri atas aktivitas pasar gelap yang tidak tercatat.
Di Thailand terjadi ketegangan antara globalisasi dengan prinsip "kethaian" secara budaya. Pemikiran ekonomi tak kalah merefleksikan ketegangan antara integrasi ekonomi internasional dengan ekonomi Swasembada, ideologi memenuhi kebutuhan sendiri ini dipelopori kerajaan dan disebarluaskan di seluruh jumlah lingkaran kekuasaan tertentu.
Sejak krisis moneter 1997 pasar dunia untuk ekspor Kamboja (terutama produk garmen) telah menyusut pasca krisis internasional. Kamboja agaknya akan terus bergantung pada bantuan internasional demi kelangsungan hidupnya. Laos adalah negara yang sangat miskin dengan perkiraan PDB per kapita sekitar us 2000. Namun, untuk geografi nya yang bergunung-gunung hingga ketinggian 2800 meter memberi daya bagi pembangkitan energi tenaga air. dapat diprediksi akan adanya dampak lingkungan dengan diciptakannya bendungan-bendungan yang sangat dibutuhkan.
Daftar Pustaka :
Ricklefs, M.C dkk. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari masa prasejarah sampai kontemporer. Jakarta : Komunitas Bambu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H