Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Akan Jadi Pemimpin yang Dicintai Rakyat?

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, Jokowi sedang berusaha untuk dapat memastikan dirinya menang dalam pencapresan nanti. Jokowi memang identik dengan gaya blusukannya yang selama ini ia jalani sehingga tindakan tersebut seringkali disebut sebagai pencitraan saja. Namun disisi lain, menurut Jokowi, blusukan merupakan hal penting bagi pemimpin dikarenakan pemimpin menjadi lebih mengerti seperti apa kondisi rakyat yang sebenarnya, apakah sama seperti yang telah dilaporkan atau tidak.

Jokowi mengatakan "Jangan dipikir blusukan itu hanya dolan-dolan, main-main. Blusukan itu dalam rangka mengecek program. Benar tidak program jalan. Saya perlu melihat kondisi masyarakat di lapangan," seperti yang dilansir oleh antaranews.com.

Jokowi juga mengatakan bahwa setiap pemimpin negara penting untuk blusukan tidak hanya menerima laporan dari bawahanya. Jokowi mengatakan “Menteri, gubernur, bupati, harus mengecek lapangan, harus dengar suara rakyat,” seperti yang dilansir oleh kompas.com.

Hal blusukan ini lah yang sebenarnya menjadi nilai lebih bagi Jokowi, dengan blusukan ini juga Jokowi menjadi dicintai oleh rakyatnya. Hal ini mengingatkan saya kepada beberapa pemimpin di dunia, yaitu Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Uruguay Jose Mujica.

Kenapa saya mengatakan saya teringat kepada orang-orang tersebut? Karena beberapa karakter dari orang-orang tersebut terdapat pada karakter seorang Jokowi. Mahmoud Ahmadinejad merupakan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya, sejak awal kepemimpinan Ahmadinejad, ia merupakan seorang pemimpin yang disegani rakyatnya. Dengan kerendahan hatinya, beliau dapat memikat hati rakyat.

Yang kedua adalah Presiden Uruguay Jose Mujica, seorang yang sangat sederhana bahkan sampai dinobatkan sebagai presiden termiskin di dunia. Ia tidak mempermasalahkan kondisi ekonominya yang berada dibawah rata-rata, yang terpenting baginya adalah ia dapat sepenuhnya mengabdi untuk rakyat Uruguay. Memang kondisi ekonomi Jokowi tidak seburuk Mujica, namun pengabdiannya terhadap masyarakat itulah yang membuat saya merasa mereka berdua punya kemiripan satu sama lain.

Kedua presiden tersebut terpilih dan dicintai rakyat dikarenakan kesederhanaan, pengabdian, dan kerdekatannya dengan rakyat. Ketiga hal tersebut juga terdapat pada sosok seorang Jokowi. Jokowi pun mengakui bahwa dirinya adalah boneka rakyat, sehingga ia akan mengabdkan hidupnya untuk rakyat. Kedekatannya dengan rakyat pun sudah dimulai sejak ia memimpin kota Solo dan hal tersebut masih berlanjut sampai sekarang.

Sekarang rakyat merindukan seorang pemimpin yang dapat dipercaya, apakah salah satu dari kandidat presiden kita sekarang adalah orang yang dapat dipercaya? Itu baru dapat dibuktikan nanti setelah salah satu dari mereka terpilih pada pilpres nanti. Sekarang mereka berusaha untuk mengambil kepercayaan dari rakyat dengan cara mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline