Lihat ke Halaman Asli

Pembunuh Asmara

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13701225311995225500

Awan menyelimuti pagi

Kulihat matahari mulai menyuluh bumi

Seperti rindu yang tak bisa di tunda

Cinta mu memaksa untuk aku selalu ada

Berkatalah ranting kepada dahan

Karena ia tak mau patah dalam pelukan

Jika kau merasa jauh,

Coba lah berteduh di bawah bait-bait puisi ku yang tak pernah rapuh

Indahkan aku dalam ciuman

Karena kita selalu merasa cinta berkekalan

Jangan kau menjatuhkan sepi

Karena aku tak mau sendiri

Kata mu kau laut tak bertepi

Dan meminta ku menyelami

Aku ingin membaca mu dari lembaran pembuka

Hingga lembar terakhir yang penuh bahagia

Wahai engkau pembunh asmara

Kita adalah kau dan aku satu dalam cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline