Lihat ke Halaman Asli

Entrepreneurship "Membangun Jiwa dan Semangat Wirausaha Siswa"

Diperbarui: 28 Mei 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia yang terus berkembang membuka persaingan kehidupan antar bangsa semakin meluas, dan berdampak langsung secara serius terhadap tuntutan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui penyelenggaraan sistem dan model pendidikan yang bermutu, diharapkan mampu menyiapkan SDM dalam menghadapi tantangan zaman. Di Amerika, Eropa menempatkan pilihan model pendidikan entrepreneurship sebagai upaya untuk memersiapkan SDM yang dapat menjawab tantangan hidup di era globalisasi ini. Alasan utama adalah akibat resesi ekonomi serta banyaknya pengangguran yang semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya lulusan sekolah setiap tahun. Selain alasan tersebut, saat ini para pengambil keputusan di banyak negara mulai menyadari peranan nyata entrepreneurship terhadap pertumbuhan ekonomi terutama di kawasan regional. Hal ini mengindikasi bahwa pertumbuhan entrepreneursip baru adalah solusi untuk menekan laju pengangguran dan sebagai upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi bagi kemakmuran masyarakat.

Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan. Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.

Melihat kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan SDM terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Siswa tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Ia tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku saekolah/kuliah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

SMK Negeri 1 Bojongsari yang saat ini menjadi salah satu Sekolah Pusat Keunggulan sedang melaksanakan Kurikulum Merdeka salah satunya dengan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK) mengadakan kegiatan bagi siswa yaitu dengan mengadakan pembelajaran yang dapat menjadikan siswa para Entrepreneur yang sukses membangun usahanya.

Pendidikan yang sebagaimana tersebut adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship, ialah jiwa keberanian dan kemauan menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar, jiwa kreatif untuk mencari solusi dan mengatasi problema tersebut, jiwa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan.

Allah SWT berfirman dalam Alqur'an surat Ar-Ra'd : 11

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. 

Menurut pandangan Islam, bekerja dan berusaha, termasuk berwirausaha boleh dikatakan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline