Dibuat Oleh : Siti Mutoharoh
Mata Kuliah : Sekolah Islam Terpadu
Dosen : Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs. MM.
Sekolah Islam Terpadu (SIT) menerapkan konsep pendidikan yang menyatukan nilai-nilai Islam dengan pendidikan umum untuk membentuk peserta didik yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Pengembangan kurikulum holistik di SIT dirancang agar mencakup seluruh aspek kehidupan peserta didik, meliputi aspek intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan fisik. Berikut adalah poin-poin utama terkait pengembangan kurikulum holistik dalam SIT:
1. Prinsip Dasar Kurikulum Holistik dalam SIT
- Tauhid sebagai Landasan Utama
Kurikulum dirancang berdasarkan nilai-nilai tauhid, yang menjadi pedoman utama dalam semua aktivitas belajar. - Integrasi Ilmu dan Agama
Menggabungkan ilmu pengetahuan umum dan nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran. - Berpusat pada Peserta Didik
Memperhatikan kebutuhan individu peserta didik, baik dalam aspek akademik, spiritual, maupun emosional. - Pendidikan Akhlak dan Karakter
Fokus pada pembentukan akhlak mulia melalui teladan Rasulullah dan nilai-nilai Qur'ani.
2. Tujuan Kurikulum Holistik di SIT
- Membentuk peserta didik yang memiliki kepribadian Islami.
- Mengembangkan kompetensi akademik dan non-akademik secara seimbang.
- Melahirkan individu yang mampu menjadi khalifah di bumi dan memiliki kontribusi positif bagi masyarakat.
- Membekali peserta didik dengan kemampuan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, dalam bingkai nilai-nilai Islam.
3. Komponen Kurikulum Holistik di SIT
- Materi Pembelajaran Terpadu
- Agama Islam: Al-Qur'an, Hadis, Fiqih, Sirah Nabawiyah, dan akhlak.
- Ilmu Pengetahuan Umum: Matematika, sains, bahasa, dan teknologi yang dikaitkan dengan nilai-nilai Islam.
- Metode Pembelajaran
- Pembelajaran aktif (active learning) berbasis nilai Islam.
- Pembelajaran tematik integratif, seperti tema "Khalifah di Bumi" yang menyatukan pelajaran sains, agama, dan seni.
- Pengembangan Karakter Islami
- Kegiatan tadarus, salat berjamaah, mentoring keislaman, dan program tahfiz Al-Qur'an.
- Pembiasaan adab Islami dalam interaksi sehari-hari.
- Ekstrakurikuler Islami
- Pramuka Islami, seni budaya Islam, olahraga, dan kegiatan sosial berbasis nilai Islam.
- Lingkungan Belajar Islami
- Menciptakan suasana sekolah yang mencerminkan nilai-nilai Islam melalui perilaku guru, staf, dan peserta didik.
4. Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum Holistik di SIT
- Analisis Kebutuhan
Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan visi misi sekolah Islam Terpadu. - Penyusunan Kurikulum
Menyusun kerangka kurikulum berbasis nilai-nilai Islam yang mencakup aspek intelektual, spiritual, emosional, dan sosial. - Implementasi Kurikulum
Mengintegrasikan pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembiasaan nilai-nilai Islami. - Evaluasi dan Revisi Kurikulum
Meninjau keberhasilan program dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
5. Tantangan Pengembangan Kurikulum Holistik di SIT
- Kurangnya sumber daya pendidik yang memahami integrasi ilmu dan agama.
- Keterbatasan fasilitas untuk mendukung program pembelajaran holistik.
- Kesulitan mengukur keberhasilan pengembangan karakter dan nilai spiritual.
6. Contoh Implementasi di SIT
- Kegiatan Tematik Terintegrasi
Contoh: Tema "Kepedulian Lingkungan" yang mengajarkan sains tentang ekosistem, fiqih tentang menjaga lingkungan, dan sirah tentang Rasulullah sebagai teladan menjaga kebersihan. - Tahfiz Al-Qur'an dan Pembelajaran Kontekstual
Hafalan Al-Qur'an disertai penjelasan sains yang relevan dengan ayat-ayat tertentu. - Proyek Sosial Islami
Kegiatan yang mengajarkan kolaborasi dan kepedulian, seperti berbagi dengan yatim atau membersihkan masjid.
Dengan kurikulum holistik, SIT mampu menciptakan generasi yang tidak hnya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki integritas dan kontribusi yang positif sesuai nilai-nilai Islam.