Lihat ke Halaman Asli

Kerokan Benarkah Hanya Ada di Indonesia?

Diperbarui: 21 Agustus 2022   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Anda pernah kerokan?

Ketika sakit kepala datang, mual, meriang, sakit ulu ati, atau pegal-pegal pasti dianjurkan untuk kerokan. Itu saya, mungkin tidak berlaku bagi yang lainnya. 

Anehnya setelah kerokan gejala sakit kepala dan meriang suka kerasa mendingan dibandingkan sebelum kerokan, entah kerokan bagian dari sugesti atau memang berefek positif bagi badan.

Entah sejak kapan tepatnya kebiasaan kerokan dilakukan, tapi bagi warga Indonesia dari kota hingga pelosok desa kerokan sudah menjadi semacam obat tradisional yang mujarab sebagai solusi untuk mengatasi masuk angin.

Kerokan rasanya memang nikmat jika kita sedang mengalami masuk angin. 

Apalagi jika hasil kerokannya berwarna merah kehitaman dan setelah dikerok kita mengeluarkan sendawa atau keluar angin, maka angin yang masuk ke tubuh yang menyebakan badan masuk angin dan meriang seolah minggat seketika dan badan terasa lebih enteng.

Kita selalu beranggapan bahwa ada angin di dalam tubuh sebagai penyebab masuk. Ternyata gejala masuk angin timbul akibat udara dingin yang menyebabkan pembuluh darah pada kulit menyempit sehingga menyebabkan otot-otot kekurangan oksigen.

Tradisi kerokan ternyata bukan hanya orang Indonesia saja di China bahkan Amerika mereka juga kerokan. Vietnam mengenal kerokan dengan istilah cao gio dan Kamboja teknik penyembuhannya disebut goh kyol. 

Cina menyebutnya dengan gua sha.

Hal yang mesti diingat ketika sudah kerokan sebaiknya tidak langsung mandi karena pori-pori kulit dalam kondisi terbuka. Cukup seka menggunakan lap basah yang dicelupkan pada air hangat lalu diperas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline