Saat ini khusus nya di hampir semua kota di Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng dan bukan hanya kelangkaan saja tetapi harga minyak goreng juga sangat mahal, hal itu sangat menyulitkan masyarakat. Di sebagian daerah di Indonesia yang terkena dampak kelangkaan minyak goreng juga sudah banyak mengambil jalan alternatif yaitu membuat minyak goreng sendiri dengan mengunakan buah kelapa.
Masyarakat makin gelisah terkait fenomena kelangkaan minyak goreng karena sudah tinggal beberapa hari menjelang bulan puasa, masyarakat rela melakukan apa saja demi mendapatkan minyak goreng bahkan mereka rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng murah di berbagai tempat yang mengadakan pasar murah hal itu disebabkan karena harga minyak goreng juga sangat mahal.
Fenomena kelangkaan seperti ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mereka hanya ingin mendapatkan keuntungan yang sangat besar sehingga memanfaatkan kelangkaan ini dengan salah satunya menimbun minyak goreng dan menjualnya dengan harga yang fantastis sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat.
Sedangkan dalam Islam perilaku seperti itu disebut ihtikar. Ihtikar sendiri secara bahasa (etimologi) adalah penimbunan, pengumpulan (barang-barang), atau tempat untuk menimbun. Sedangkan menurut Imam Fairuz Abadi mengartikan ihtikar secara bahasa adalah mengumpulkan, menahan barang dengan harapan untuk mendapatkan harga yang mahal. Ihtikar dalam islam sangat dilarang atau diharamkan, sebagaimana hadits nabi sebagai berikut:
Musnad Ahmad 8263 : Telah menceritakan kepada kami Suraij berkata : Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'syar dari Muhammad bin 'Amru bin Alqomah dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menimbun dengan maksud menaikkan harga atas kaum muslimin maka ia telah berdosa."
Dari hadits diatas sudah menjelaskan bahwa betapa penting nya bagi kita untuk tidak melakukan perbuatan ihtikar karena sesungguhnya perbuatan itu diharamkan bagi kita.
