Lihat ke Halaman Asli

Mutiya RahmaWati

Mahasiswa Keperawatan

Penting! Orang Tua Wajib Tau Diet Bagi Anak dengan Autisme

Diperbarui: 30 September 2023   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa itu penyakit autisme? Autis atau yang disebut autisme adalah gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi perilaku sehari-hari yang disebut neurobehaviour. Sampai saat ini penyebab autis masih belum bisa dipastikan. Menurut Lembaga Sensus Amerika Serikat menyatakan bahwa jumlah anak dengan ciri -- ciri autis atau GSA (Gangguan Spectrum Autisme) di Indonesia mencapai 475.000 orang per tahun 2007.

Anak dengan gangguan Autis jauh lebih rentan terkena alergi. Menurut Soenardi, salah satu hal yang harus diperhatikan bagi penderita Autis adalah makanannya. GFCF (gluten free casein free) merupakan diet bagi anak Autis, diet ini dilakukan untuk menghindari lonjakan emosi pada penderita Autis dengan menghindari makanan yang mengandung gluten dan kasein. Gluten adalah protein yang bersifat khas yang terdapat pada tepung terigu, sedangkan kasein adalah protein kompleks yang terdapat pada susu. Makanan yang mengandung gluten dan kasein dapat membentuk keseomorfin dan gluteomorfin sehingga dapat memicu gangguan perilaku yang hiperaktif pada anak autis.

Makanan dengan kandungan gluten dan kasein tidak bisa dicerna dengan baik oleh salura pencernaan penderita Autis. Hal ini terjadi karena adanya kebocoran saluran cerna (leaky gut syndrom) sehingga menyebabkan berbagai makromolekul protein susu sapi dan zat toksik dapat melewati dinding saluran cerna dari darah menuju otak. Oleh sebab itu, penting bagi orang terdekat penderita autis mengetahui betul apa yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autis, karena dengan lonjakan yang menyebabkan gangguan perilaku dapat memperparah keadaan autis pada anak.

Artikel ini bermaksud memberikan kesadaran bersama kepada orang tua dengan anak yang menderita Autis maupun dengan khalayak umum. Sudah sepantasnya ruang publik menyediakan lingkungan yang ramah kepada penderita Austisme, dengan menyediakan restaurant yang memiliki menu ramah autis, maupun fasilitas bagi saudara kita penyandang Autisme.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline