Lihat ke Halaman Asli

Mutia Widiastuti

mutia widiastuti

Mengenal Lebih Jauh tentang Bukti Audit

Diperbarui: 1 November 2021   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyuhandaru

Email : sridewi@unissula.ac.id

Mutia Widiastuti

Mahasiswa D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Secara umum Mengaudit adalah proses sistematis dalam memperoleh sebuah bukti secara objektif tentang menyatakan adanya kejadian ekonomi, yang memilki maksud tujuan yakni menyesuaikan tingkat pernyataan dengan kreteria yang ditetapkan, serta mengirimkan hasil-hasilnya kepada pemakainya dan juga untuk menyatakan pendapat atas kebenaran laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi.

Dan dalam pengertiannya, Bukti audit adalah sebuah  informasi yang digunakan oleh seorang auditor dalam menentukan informasi yang dalam masa pengauditan, biasanya  di sajikan dengan kriteria yang ada atau tidak. Seorang auditor membutuhkan sebuah bukti audit sebagai awal dalam mengeluarkan suatu opini yang bisa dipercaya dan berkualita. Sebuah bukti bisa didapatkan melalui banyak  beragam cara yaitu bisa melalui inspeksi, pengamatan, meminta keterangan pihak terkait, dan melakukan konfirmasi laporan yang sebelumnya telah dikirimkan kepada auditor.

Kompetensi bukti audit sendiri berhubungan dengan bukti-bukti yang telah dikelola dan bisa dipercaya. Jika bukti yang didapatkan  berkompeten, maka ini sangat membantu seorang auditor dalam menentukan apakah sebuah laporan keuangan yang diperiksa sudah disajikan secara benar. Dan pertimbangan yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan bukti audit yang sudah kompeten bisa berdasarkan pada kompetensi informasi penguat yaitu relevansi (tergantung tujuan audit), sumber (dari luar/dalam perusahaan), ketetapan waktu(tanggal berlakunya bukti), objektivitas(tidak subjektif), dan cara pemerolehan bukti. Maka dari itu bukti audit perlu pempertimbangkan materialitas dan risio, faktor ekonomi yaitu cost and benefit, dan ukuran dan karakteristik populasi.

Tujuan dari bukti audit sendiri ( Anonim : 2012 ) adalah membantu dalam membuat sebuah keputusan dengan cara mempertimbangkan potensi yang akan kemungkinan terjadi dan yang kedua dari tujuan bukti audit adalah membantu dalam menentukan prosedur audit,  apakah sudah  cocok dengan asersi dan penilaian resiko.

Dan seorang auditor dalam  menguji kelayakan bukti audit, perlu mempertimbangkan kelayakan bukti audit yang dipengaruhi oleh pertimbangan profesional, integritas manajemen, kepemilikan publik versus terbatas, dan kondisi keuangan. Dengan menguji kelayakan bukti audit, auditor akan menjalankan proses mengaudit, untuk menghasilkan laporan audit yang kompeten.

Didalam bukti audit terdiri dari 2 tipe ada tipe data akuntansi dan tipe data informasi penguat, tipe data akuntansi memiliki 2 isi yaitu  pengendalian intern dan catatan akuntansi sedangkan tipe informasi penguat memiliki 6 isi yaitu bukti fisk, bukti dokumenter, perhitungan, bukti lisan, perbandingan dan rasio, dan bukti dari spesialis. Dengan kita ngenal lebih dalam lagi tentang bukti audit dengan adaya pertimbangan untuk hasil bukti audit, kita dapat tau betapa pentingnya bukti audit untuk auditor dalam mengaudit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline