Lihat ke Halaman Asli

Lebih Dekat dengan Bapak Teknologi Indonesia

Diperbarui: 24 Februari 2020   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka.com

Rasannya masyarakat Indonesia tidak akan asing lagi dengan tokoh yang satu ini. Pernah menjadi orang kesatu di Indonesia yang ke-3 dan yang paling terkenal adalah industri pesawat terbangnya, siapa lagi kalau bukan bacharudin Jusuf Habibie. Kecerdasannya yang sangan luar biasa sering kali menjadi alasan mengapa ia banyak dikagumi oleh banyak masyarakat Indonesia terutama pelajar. Sejak kecil, tidak hanya suka main seperti anak anak lainnya, B.J. Habibie sangat kritis. Habibie kecil tu,buh dari keluarga yang sangat relijius, Habibie sendiri mengatakan bahwa hatinya sangat tenang ketika ayahnya membacakan ayat Al-Qur'an. Atas didikan dari kedua orangtuanya yang begitu relijius, Habibie kecil bahkan telah mampu membaca Al-Qur'an di usia 3 tahun. Hal tersebut menunjukan betapa jeniusnya B.J. Habibie sedari kecil.

Berlanjut saat B.J. Habibie beranjak remaja, ia bersekolah di SMAK Dago lalu melanjutkan pendidikan di ITB. Namun belum juga ia menyelesaikan pendidikannya tersebut di ITB jurusan teknik mesin, saking cerdas nya ia telah mendapatkan beasiswa ke Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule dengan jurusan Teknik Penerbangan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang. Bahkan Habibie muda pada saat itu lulus dengan predikat cum laude dengan nilai rata rata 9,5.tidak berhenti disitu, beliau melanjutkan pendidikan doctor nya di echnische Hochschule Die Facultaet de Fuer Maschinenwesen Aachen. Perjalanan B.J. Habibie tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Beliau pun seringkali mendapat berbagai kendala saat berkuliah di Jerman, salah satunya ketika terjadi Krisis moneter di Indonesia dimana ibu B.J. Habibie pun mendapat kendala dalam membiayai beliau. Namun atas kegigihannya B.J. Habibie pun dapat melaluinya dan berhasil lulus dengan hasil yang sangat memuaskan.

Tidak heran B.J. Habibie mendapat banyak pengakuan dari berbagai negara. Diantanya esselschaft fuer Luft und Raumfahrt, yakni lembaga penerbangan di Jerman, The Royal Aeronautical Society London yang ada di Inggris, The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace dari Prancis, The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences dari Swedia dan bahkan The US Academy of Engineering dari Amerika Serikat. Namun, hal itu tidak mengurangi rasa nasionalisme B.J. Habibie, semangat membangun tanah air tidak pernah surut. Dibuktikan saat beliau diangkat menjadi presiden yang ke-3, belau mampu membangkitkan kembali Indonesia yang ber-reformasi dari masa orde baru. Semangat nasionalisme serta kegigihannya dalam menimba ilmu inilah yang patut dicontoh bagi anak anak milenial. Dengan keterbatasan teknologi pada zaman dahulu tidak pernah membatasi bapak teknologi Indonesia ini untuk menuntut ilmu. Seharusnya anak bangsa zaman sekarang pun mampu menggapai impiannya dan membangun bangsa ini apalagi dengan banyaknya fasilitas teknologi yang mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline