Pada Hakikatnya, minat baca telah dimiliki oleh setiap individu akibat dorongan naluri serba ingin tahu dari setiap individu. Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dengan demikian, minat dan kebiasaan membaca bukan keterampilan bawaan.
Data terbaru Januari 2020, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca masyarakat sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Keberhasilan Anak dalam pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan yaitu faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Hubungan Pendidikan Orang tua dengan Literasi Anak
Pada pasal 7 ayat (2) undang-undang nomor 20 tentang sistem pendidikan nasional, disebutkan bahwa "orang tua dari anak usia wajib belajar, wajib memberikan pendidikan dasar kepada lingkungan keluarga ini sebagai tempat pertama pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya".
Peran orang tua menyediakan materi dan membantu anaknya saat-saat mengalami kesulitan dalam proses belajar. Dari beberapa Orang tua yang memiliki minat Literasi sejarah yang tinggi mungkin menciptakan lingkungan rumah yang kaya akan sumber daya sejarah.
Orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga memungkinkan untuk lebih percaya diri pada kemampuan mereka dalam membantu anak-anak mereka belajar. Dengan tingkat keyakinan tersebut maka diperkirakan akan berpengaruh secara signifkan terhadap kemampuan akademis anaknya.
Sebab, semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka akan bertambah luas pandangan dan wawasan termasuk dalam mengatur keluarganya. Jadi orang tua dengan pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan ketercapaian prestasi belajar anaknya dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan rendah.
Terimakasih
Mutia Riska Fadillah - 11220150000063 (5D-Sejarah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H