Lihat ke Halaman Asli

Journalist From Indonesia🇮🇩

Kerja-Belajar-Liburan🌷

Pulau Terisolir di NTB yang Menyimpan Beragam Keunikan

Diperbarui: 20 Oktober 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Pulau Maringkik, sumber foto:Dokpri

Nusa Tenggara Barat - Citra Maulida - Pulau Maringkik, pulau terpencil dan terpadat di Nusa Tenggara Barat(NTB) yang berada di Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, pulau tersebut menjadi salah satu dari 254 desa dan kelurahan yang ada di wilayah administratif  Kabupaten Lombok Timur(Lotim). 

Disebut desa karna pulau Maringkik tersebut adalah sebuah gili atau pulau kecil yang berada terpisah dengan daratan Pulau Lombok, jaraknya sekitar 10 kilometer menuju daratan atau dibagian timur dari desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak.

Potret warga maringkik yang masih menggunakan alat tradisional. Dokpri

Pulau seluas 11 hektare ini menjadi satu-satunya pulau berpenghuni terpadat dan terpencil di NTB. Mengutif data dari Badan Pusat Statistik(BPS) Lombok Timur(Lotim)  tahun 2021 dan kepala desa Pulau Maringkik, Nusapati menyebut jumlah penduduk 1.989 jiwa.

Penduduk yang mendiami Pulau Maringkik itu terdiri dari laki-laki sebanyak 1.006 jiwa dan perempuannya berjumlah 983 jiwa. Sedangkan penduduk 2022 ini tercatat meningkat menjadi sekitar 2.105 jiwa. Sedangkan jumlah anak-anak yang berusia 6-17 tahun yakni 427, yang dimana dirincikan perempuan 208 dan laki-laki berjumlah 219.

Meski terpadat di NTB, beragam suku mendiami pulau tersebut, yakni suku  Ende, Bugis, Bajo, Mandar, Sasaq, keunikan pulau mungil tersebut membuat Pemerintah Daerah(Pemda) setempat menjadikannya desa wisata dengan Surat Keputusan(SK) yang di Launcing pada 16 September 2021, desa wisata berbasis bahari tersebut memiliki beragam keindahan, baik pemandangan pasir putih memanjang, laut biru, ayunan tengah laut yang ada di pulau tersebut. 

Potret wisatawan yang membawa galon menuju pulau maringkik. Dokpri

Sebagai desa wisata, tentu menjadi perhatian wisatawan asing untuk mengunjungi pulau tersebut, namun dengan kondisi minim air untuk minum dikarenakan sering terjadi kemacetan air membuat wisatawan yang ingin mengunjungi pulau tersebut terpaksa membawa air dari luar pulau Lombok. 

Selain itu, sebagai pulau yang dijuluki Pulau Terpencil Tertinggal Terluar(3T) dengan pola kehidupan masyarakat yang masih banyak menggunakan alat tradisional untuk memasak lauk pauk, hal itu dikarenakan jarak tempuh pasar dari pulau tersebut membutuhkan waktu 50 menit, itupun dengan menyebrangi laut, dikarenakan pasar, ritel modern dan kios besar tidak ada dipulau tersebut. 

Sehingga selain memanfaatkan alat tradisional, ditemui juga warga pulau Maringkik memanfaatkan makanan laut sebagai kebutuhan lauk pauk mereka, seperti biota laut, isi bulu babi dan ikan, mengingat mata pencaharian warga di pulau tersebut ialah sebagai nelayan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline