Lihat ke Halaman Asli

Seni Persuasi dalam Politik: Strategi Retorika Politisi dalam Membentuk Opini Publik dan Mencari Dukungan Elektoral

Diperbarui: 7 Mei 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Oleh: Syamsul Yakin dan Mutiara Zulfa Lathifah

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Retorika memiliki tiga jenis makna retorika tergantung pada fungsinya Pertama, seni keterampilan berbicara (the art of speech) Yang kedua adalah seni membujuk atau mempengaruhi khalayak yang mendengarkan (the art of persuasion)Ketiga, keterampilan berbicara secara efektif (the art of using language)

Pada kenyataannya, retorika yang digunakan para politisi merupakan bentuk retorika yang kedua: seni membujuk atau mempengaruhi khalayak media (the art of persuasion)
 Retorika ini berlaku untuk semua bentuk pidato persuasif

Ceramah persuasif seorang politikus adalah pidato yang mengajak atau membujuk khalayaknya untuk melakukan sesuatu

Ceramah politisi secara persuasif ini berisi pesan dan ajakan  yang disampaikan kepada pendengar  untuk memengaruhi atau mengajak. Cara  ini digunakan untuk melakukan negosiasi.

Seni berbicara membujuk dan memengaruhi penting diterapkan dalam bentuk pidato persuasif Bagi politisi, pidato persuasif bertujuan untuk membujuk pemilih, dan seringkali juga untuk mengubah sikap pemilih sebelumnya.
 
Misalnya, seorang politisi secara persuasif berbicara untuk menurunkan harga pangan, pendidikan dan kesehatan gratis asalkan masyarakat memilihnya menjadi anggota legislatif.

Ringkasnya, retorika politisi adalah teknik pidato persuasif yang  digunakan politisi untuk membangun citra diri, memperjelas visi, dan membentuk opini publik

Pidato seorang politisi yang persuasif kerap kali terbukti mampu
menginspirasi masyarakat, memobilisasi massa, bahkan membuat sejarah baru sebuah negara-bangsa.

Retorika sering digunakan oleh politisi  untuk melakukan kampanye negatif campaign terhadap lawan politik, merayu konstituen dengan program dan janji kampanye. Bagaimanapun, politisi mencari dukungan elektoral baik dari legislatif maupun eksekutif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline