Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Reylla Akbar

Universitas Indraprasta PGRI

Etnomatematika sebagai Inovasi pada Pembelajaran Matematika

Diperbarui: 1 Juli 2023   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matematika jelas masih menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar para siswa. Materi yang susah, metode pembelajaran yang satu arah (ceramah), terlalu banyak angka, dan dianggap bahwa materinya tidak dibutuhkan di dunia nyata. Hal-hal tersebut yang membuat pelajaran ini sangat tidak disukai dikelas. Padahal secara tidak sadar, banyak kegiatan sehari-hari yang menggunakan konsep matematika. Sehingga saat ini sangat dibutuhkan model pembelajaran yang dapat memberikan konsep realistic khususnya pada pembelajaran matematika, seperti etnomatematika.

Etnomatematika adalah sebuah ilmu yang mengkaji tentang matematika di dalam sebuah kebudayaan. Budaya disini dapat berwujud seperti peninggalan bersejarah, bangunan rumah adat, makanan tradisional, permainan tradisional, bahkan aksara atau tulisan. Budaya yang dikaji dalam etnomatematika pun tidak terbatas, selama di dalam budaya tersebut memang terdapat unsur matematikanya.

Cara mengembangkan matematika pada suatu budaya biasanya dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari masyarakat yang berhubungan dengan matematika, misalnya pada pembuatan makanan tradisional pempek yang dimulai dari mengukur atau menimbang bahan-bahan yang akan digunakan, lalu setelah berhasil membuat adonan, adonan tersebut kemudian dibentuk seperti bentuk tabung untuk pempek lenjer. Selain itu kita ambil contoh lain misal membuat kerak telur yang dibentuk lingkaran pada penggorengannya. Dari sini kita dapat belajar mengenai konsep geometri pada makanan tradisional pempek dan kerak telur.

Materi matematika yang dapat dikembangkan pada etnomatematika antara lain seperti garis, sudut, kurva, bangun datar, bangun ruang, dll. Etnomatematika ini sudah banyak penelitiannya mulai dari anyaman, kostum tari festival budaya, permainan tradisional, sistem penomoran yang digunakan oleh suku-suku di Indonesia, konstruksi rumah adat, ragam batik hias dan pakaian adat, ukir-ukiran, objek pariwisata, situs purbakala, penanggalan Jawa, pewayangan, dan banyak objek budaya lainnya.

Dari penuturan diatas dapat disimpulkan bahwa etnomatematika dapat dijadikan model pembelajaran sebagai inovasi pembelajaran matematika di kelas. Artinya pembelajaran matematika akan menggunakan pendekatan etnomatematika dalam penyampaian setiap materinya. Karena selain membuat pelajaran matematika menjadi lebih realistic dan menyenangkan, etnomatematika juga dapat dijadikan project pembelajaran dan dapat membuat siswa lebih mengetahui dan mengenal kebudayaan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline