Lihat ke Halaman Asli

Nurul Mutiara R A

TERVERIFIKASI

Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Bengkel Resmi atau Pinggir Jalan, Sesuaikan dengan Budget dan Kebutuhan

Diperbarui: 16 September 2022   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Pixabay/HutchRock 

Hari itu mesin sepeda motor saya tak bisa nyala. Padahal, saya harus menemui dosen untuk bimbingan skripsi. 

Well, saking pentingnya pertemuan itu, akhirnya saya memutuskan membawa motor ke bengkel resmi agar lebih cepat dibenahi.

Siangnya, pihak bengkel menghubungi saya agar segera datang untuk mengambil motor yang sudah diservis. 

Ternyata eh ternyata, alasan mesin motor mati, karena kabelnya dimakan tikus. Waduh. Ganas memang tikus-tikus itu.

Dengan malu-malu akhirnya saya bercerita kalau di kosan memang banyak tikus dan beberapa motor pernah jadi korban. Kang servis pun bilang bahwa itu memang sering terjadi. Siang itu, sudah ada 5 motor dengan problem yang sama.

Kemudian, waktunya membayar biaya servis motor, ternyata, untuk menyambung beberapa kabel, saya harus membayar biaya Rp 150.000.

Saya sempat kaget dan membatin. 

"Lho, temen kos kemaren servis masalah yang sama di bengkel yang berbeda kok bayarnya lebih murah ya, yakni cuma Rp 60.000"

Namun kemudian saya berpikir lagi bahwa setiap bengkel pasti punya perbedaan, entah dari segi harga, kualitas hingga cepat lambatnya pembenahan.

Beberapa pertimbangan saya memilih bengkel resmi karena waktu itu lokasinya tidak jauh dari kos sehingga mudah untuk mengaksesnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline