Pada tahun 2018, ketika saya masih duduk di kelas 2 SMP, tahun tersebut menjadi masa yang sangat istimewa bagi saya karena berhasil meraih peringkat pertama selama dua semester berturut-turut. Orang tua saya sangat bangga dan berjanji memberikan hadiah sesuai keinginan saya. Saya memutuskan untuk meminta handphone sebagai hadiah, dan orang tua saya segera membelikan handphone baru untuk saya. Walaupun pada dasarnya saya tidak terlalu memerlukan handphone itu, saya hanya ingin memilikinya untuk bermain game online. Namun, saya tidak menyangka bahwa benda kecil ini akan mengubah segalanya. Berikut adalah analisis singkatnya.
Kemampuan Kognitif (Faktor Individu)
Saya tidak terlalu menyukai pelajaran matematika karena kesulitan dalam menghafal rumus dan menghitung angka. Saya lebih menikmati pelajaran yang penuh teori menarik seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, terutama Astronomi, di mana saya merasa sangat unggul.
Motivasi (Faktor Individu)
Ambisi kuat selalu saya tanamkan dalam diri, "saya harus berusaha semaksimal mungkin agar mendapat hasil terbaik," adalah kata-kata yang saya ucapkan sebelum mengerjakan ujian sekolah. Saya tidak suka jika mendapat nilai jelek karena kesalahan diri sendiri misalnya karena terlalu banyak bermain dan jarang murojaah materi.
Gaya Belajar (Faktor Individu)
Membaca adalah hal yang saya lakukan dikala mendapat waktu senggang, teori konspirasi tentang penciptaan alam semesta juga sudah menjadi makanan saya sehari-hari. Saya selalu menyempatkan waktu di malam hari untuk belajar hal yang saya sukai walaupun hanya 15 menit. Selain belajar di sekolah, saya juga mengikuti bimbel untuk pelajaran matematika, walaupun tidak menyukainya saya tidak ingin otak kosong melompong kala dihadapkan soal hitung-hitungan.
Interaksi Sosial (Faktor Eksternal)
Selama di sekolah, saya tidak pernah mengalami perundungan atau pengucilan dari teman sekelas. Saya memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman dan guru. Dalam tugas kelompok, saya selalu dilibatkan dan kami dapat bekerja sama dengan baik. Orang tua saya juga selalu mendukung aktivitas yang saya lakukan dan tidak pernah melarang hal-hal yang saya suka.
Budaya dan Lingkungan (Faktor Eksternal)
Saya dibesarkan di lingkungan yang asri dan penuh dengan pepohonan, serta memiliki orang-orang terdekat yang sangat ramah. Tetangga di sekitar rumah juga tidak pernah menggosip atau menyebarkan hal-hal negatif, sehingga kami hidup dengan harmonis. Saya juga aktif dalam karang taruna sejak remaja, yang memperluas jaringan saya di kalangan orang tua dan remaja sekitar.
Hasil Belajar
Sebelum memiliki handphone, saya selalu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Namun, setelah saya mendapatkan handphone, saya mulai sering melewatkan les, bolos sekolah dengan alasan sakit, dan jarang menjalani rutinitas belajar malam. Saya terjebak dalam kesenangan bermain game online. Akibatnya, setelah Ujian Kenaikan Kelas, nilai saya turun drastis ke peringkat ke-10, dan saya merasa frustrasi serta menyalahkan diri sendiri. Namun, orang tua saya tidak mengkritik secara keras, melainkan menjelaskan bahwa penggunaan handphone haruslah bijaksana. Mereka mengingatkan bahwa handphone bisa memberikan manfaat jika digunakan dengan baik, dan sebaliknya, bisa berdampak negatif jika disalahgunakan. Dari situ, saya mulai menyadari kesalahan saya dan berusaha membangun kebiasaan baik seperti sebelumnya. Saya menyerahkan ponsel kepada orang tua dan hanya menggunakannya di hari Minggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H