Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Margaretha Yaletha

makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

Urgensi Mempunyai Relasi dalam Urbanisasi

Diperbarui: 15 April 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poto pribadi, Kompleks Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat (MPR/DPR) Republik Indonesia

Menurut KBBI V, Urbanisasi adalah perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan).

Urbanisasi adalah hal dinamis yang pasti ada. Ketika sebuah kota melakukan pembangunan, otomatis itu akan menjadi daya tarik bagi kota-kota lain, ibarat ada gula ada semut, asal gulanya tidak menumpuk di satu tempat saja, karena kalau semua mengacu pada satu tempat alternatifnya akan terbatas sehingga persaingannya tinggi. (Daisy Indira, Sosiolog Universitas indonesia)

Urbanisasi menjadi hal yang lumrah di beberapa daerah, lonjakan penduduk urbanisasi biasanya terjadi pasca mudik lebaran. Ketika lebaran usai, banyak pemudik yang kembali ke Jakarta dengan membawa sanak keluarganya untuk turut mengadu nasib di Ibukota. Pertambahan pendatang pasca lebaran rata-rata mencapai 60 ribuan

Pentingkah mempunyai relasi dalam urbanisasi?

Menurut saya, mempunyai relasi itu penting tapi tidak wajib. Mempunyai banyak relasi tidak menjamin kesuksesan di tanah rantau, utamanya adalah skill yang memumpuni dan niat yang kuat karena "di mana kemauan di situ ada jalan."

Para perantau meninggalkan kampung halaman dan keluarga demi peluang yang lebih baik, baik itu dalam hal pendidikan, pekerjaan, atau kehidupan yang lebih layak. Namun, di balik harapan yang menggiurkan, berada di tanah rantau sering kali bukanlah perjalanan yang mudah. Terpisah dari lingkungan yang dikenal, beradaptasi dengan budaya baru, dan menghadapi tantangan ekonomi adalah sebagian kecil dari ujian yang harus dihadapi.

Saya pernah berbincang dengan salah seorang teman saya yang berasal dari Makassar, dia menjelaskan kalau relasi masih bisa dibangun ketika sudah berada tanah rantau, karena yang terpenting adalah tekad dan kegigihan untuk mengubah nasib menjadi lebih baik.

Bagi banyak orang, tanah rantau adalah jalan menuju impian. Mereka datang dengan harapan dan tekad untuk mencapai tujuan yang mereka idamkan. Meski jalan menuju impian penuh liku-liku, mereka tetap bertahan dan terus berjuang. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang tidak padam, mereka melangkah maju menuju cita-cita mereka. Setiap kesulitan yang mereka hadapi di tanah rantau adalah bagian dari cerita keberhasilan yang akan mereka tuliskan suatu hari nanti.

Kesendirian bukanlah penghalang bagi mereka untuk mencapai impian. Mereka belajar mengandalkan diri sendiri, membangun relasi baru dengan orang-orang yang mereka temui di sepanjang jalan, dan terus berusaha mengatasi rintangan-rintangan yang muncul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline