Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Margaretha Yaletha

makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

Cukup Perasaan Aja yang Ditarik Ulur, Waktu Mah Jangan

Diperbarui: 17 April 2023   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Waktu itu tidak bisa diputar, dijilat apalagi dicelupin.. Jangan selalu katakan 'masih ada waktu' atau nanti saja, disiplin waktu atau tepat waktu adalah kebiasaan berharga yang termasuk kejadian langka, karena hanya bisa dilakukan oleh sebagian kecil penduduk bumi. Kebiasaan ini dapat menunjukan bahwa pelakunya adalah orang yang menghargai waktu, seberapapun waktu yang dimilikinya.

Waktu senantiasa mengiringi perjalanan hidup manusia, sejak kita dilahirkan sampai meninggal dunia. Tidak ada satupun makhluk dimuka bumi ini yang dapat menghentikan, mengulang, dan mempercepat waktu. Waktu merupakan seluruh rangkaian proses, perbuatan, atau keadaan yang sedang berlangsung. Waktu berjalan sama pada setiap orang di belahan dunia manapun. Meski begitu, bagaimana seseorang mempersepsikan waktu dapat berbeda satu sama lain. Bagaimana seseorang mempersepsi dan memperlakukan waktu juga menunjukkan siapa dirinya.

Buat kalian yang hidup di Negeri Wakanda pasti udah gak asing lagi sama istilah Jam Karet. Banyak yang mengaitkan jam karet alias datang tak tepat waktu sebagai hal yang wajar bagi orang Indonesia. Padahal kebiasaan buruk ini tidak hanya berdampak pada seorang individu saja, melainkan juga menyangkut banyak orang. Bayangkan jika kamu ada rapat proyek besar dengan atasanmu dan kemudian kamu datang terlambat. Hitunglah berapa banyak kamu menghambur-hamburkan waktu dan sudah sejelek apa imejmu dimata atasanmu? Seandainya aku adalah atasanmu, mungkin tanpa babibu lagi kamu sudah kupecat.

TERLAMBAT ADALAH TERLAMBAT! Terlepas dari apa alasannya, terlambat adalah tindakan yang tidak baik dan perlu diubah. Oleh karena itu, kita perlu memikirkan hal apa yang harus kita lakukan dari bangun tidur sampai tidur lagi, jangan sampai 24 jam dalam sehari berlalu begitu saja. Ingat ya, kita bukan Naruto yang bisa lari secepat kilat dari satu tempat ke tempat lain. 

Cara tiap orang mengatur waktu pasti berbeda-beda, ada yang kegiatannya udah di luar kepala jadi udah tau apa aja yang harus dikerjain, ada yang bingung mau ngapain karena emang ga tau apa yang mau diapain, ada yang perlu nyusun jadwal perharinya, dan lain-lain.

Akupun terkadang suka khilaf kalau dihadapkan sama yang namanya waktu luang, tapi sebisa mungkin aku memanfaatkan 1 dari 24 jam yang tersedia dalam sehari untuk melakukan kegiatan yang mungkin sedikit melatih kemampuanku, walaupun tidak banyak. Seperti yang kulakukan saat ini, mencari topik yang bisa kukembangkan dengan daya imajinasiku, mungkin masih tergolong sederhana, tapi ini membuatku bahagia saat melakukannya apalagi ada yang memberi komentar positif tentang apa yang aku tulis dan tak jarang juga ada yang memberi motivasi untuk terus semangat menghasilkan tulisan-tulisan random sesuai mood. Selain itu, terkadang aku merasa aku tidak bisa apa-apa jika dibanding dengan teman-temanku. Aku hanya bisa membuat rentetan kalimat demi kalimat yang sebenarnya hanya memutar-mutar topik pembahasan, jadi aku berusaha untuk menjadi pribadi yang menghargai waktu dengan sebaik mungkin lewat ajang tulis-menulis ini. 

Itu caraku memanfaatkan waktu luangku, kalau kamu gimana? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline