Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Saat Imlek Ada Tradisi Menyulut Mercon? (Legenda Seputar Imlek Bagian Terakhir)

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1327205412751120514

[caption id="attachment_157712" align="alignnone" width="476" caption="Bao Zhu (Petasan)"][/caption]

Merayakan tahun baru Imlek, tak lengkap rasanya tanpa ada bunyi petasan.

Petasan, dalam bahasa Mandarin, disebut bao zhu—bambu yang meledak. Dinamakan demikian, karena petasan mempunyai legenda tersendiri yang berhubungan dengan meledaknya bambu.

Legenda mengatakan, pada zaman dahulu, banyak hidup segerombolan makhluk misterius diatas rumpun bambu. Tubuh makhluk itu pendek dan hanya memiliki satu kaki.

Suatu hari, ada seorang warga yang melewati hutan bambu itu. Tiba-tiba, para makhluk misterius tersebut muncul dan merebut barang-barang yang dibawa olehnya. Orang itu tidak tinggal diam. Melawan dengan berusaha menangkapnya. Satu ekor berhasil dia tangkap.

Warga tersebut bermaksud membawa hewan yang ia tangkap itu ke kepala desa untuk dihakimi.

Di perjalanan pulang, ia bertemu dengan warga lain yang sedang berburu di hutan bambu itu. Ia bermaksud memberitahu hewan tangkapnya. Pemburu itu mengatakan, hewan tersebut namanya Nian. Sangat berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Karena, dia akan terus keluar untuk membunuhi warga. Terutama ketika malam pergantian tahun—Imlek.

Hari mulai malam. Dua warga itu tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang. Karena jalanan sudah mulai gelap. Mereka kemudian memilih untuk tidur di hutan.

Udara malam sangat dingin. Dua warga itu menyalakan api dengan potongan-potongan bambu untuk menghangatkan badan. Mereka terus menambahkan potongan bambu ke parapian agar udara semakin terasa hangat.

Tiba-tiba, segerombolan Nian datang menyerang. Terjadilah pertempuran.

Di tengah kekacauan itu, potongan bambu yang berada di perapian meletus. Mendengar itu, segerembolan Nian terkejut. Kemudian lari terbirit-birit.

Dua warga itu keheranan.

Potongan bambu di perapian meletus lagi seiring semakin membesarnya bara api. Nian tangkapan warga sebelumnya, terlihat sangat ketakutan.

Melihatnya, dua warga itu mulai sadar kalau bunyi letusan bambu itulah yang membuat segerombolan Nian tadi lari berhamburan.

Kemudian, karena Nian biasa keluar pada malam Imlek, warga menyulut bao zhu (bambu yang meletus—mercon) untuk mengusir Nian tersebut. Ranfang baozhu (menyulut mercon) kemudian menjadi tradisi setiap Imlek datang. Sampai sekarang.

Chun Jie Kuai Le (Selamat Tahun Baru Imlek). Wan Shi Ru Yi (Segala urusan lancar dijalani).

Baca juga legenda seputar Imlek bagian 1 dan legenda seputar Imlek bagian 2.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline