Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan di dalamnya. Di mana kita saling bermaaf-maafan, saling mendekatkan diri kepada Allah, dan melakukan banyak hal baik lainnya di bulan Ramadhan tersebut. Tetapi yang lebih utama di bulan Ramadhan adalah berpuasa, yakni menahan diri dari hawa nafsu dan menahan dahaga dari waktu shubuh hingga tenggelamnya matahari atau di waktu adzan maghrib telah tiba.
Tetapi di awal bulan Ramadhan saat ini kita semua berada di tengah-tengah pandemi COVID-19 yang menyebabkan kita tidak dapat melakukan hal-hal yang biasa kita lakukan di tahun-tahun sebelumnya seperti beli takjil, buka bersama, mengikuti banyak pengajian, taraweh di masjid bersama teman atau keluarga, atau silaturahmi bertemu saudara-saudara, bahkan tidak terlaksananya shalat Jum'at berjamaah di Masjid untuk memutuskan tali virus tersebut. Karena pandemi tersebut membuat kita untuk tidak keluar rumah agar memutuskan sambungan virus antar manusia agar kita dan meminimalisir banyaknya yang terjangkit dengan kasus tersebut.
Namun karena puasa di bulan suci Ramadhan tersebut merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim di dunia dan merupakan bagian dari Rukun Islam yang wajib dilaksanakan dan diketahui oleh seluruh umat Islam. Dan oleh karena itu pasti banyak yang berfikir apakah boleh tidak berpuasa di tengah keadaan pandemi COVID-19 saat ini.
Tentu saja di perbolehkan karena sejak dahulu pun para ulama sudah sepakat untuk memperbolehkan orang sakit untuk tidak berpuasa dan apabila nanti dia telah sembuh dari sakitnya, maka dia diharuskan mengqodho' puasanya sebanyak jumlah yang dia tinggalkan selama sakit di bulan Ramadhan tersebut. Seperti dikata dalam dalil Al-Qur'an surah al-Baqarah : 185 yang memiliki arti "Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajiblah bagina berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain."
Di dalam berita CNN Indonesia menjelaskan bahwa Menurut Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam menekankan, pentingnya doa apalagi selama Ramadhan di tengah pandemi saat ini. Ia pun turut mendo'akan setiap umat Muslim diberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah sebulan penuh.
Saat ini semua ibadah berpusatkan di rumah dan tidak adanya yang keluar-keluar rumah hanya diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang menurutnya sangat penting dan apabila tidak penting lebih baik berdiam diri di rumah dan memperbanyak beribadah kepada Allah di rumah. Dengan begitu dapat membuat keluarga atau rumah menjadi lebih nyaman dan berkonsentrasi beribadah di rumah.
Di dalam kita menyambut bulan suci Ramadhan di tengah pandemi dapat membuat kita sebagai tempat untuk memperbaiki diri atau mengintropeksi diri masing-masing selama berada di rumah. Dengan seperti hal menjaga kebersihan diri, melaksanakan shalat jadi lebih tepat waktu, banyak membaca Al-Qur'an dan bahkan mencegah faktor menyebarnya virus tersebut dengan memastikan physical distancing dan mencegahnya berkumpul dalam keramaian.
Namun dengan lebih banyak waktu kita di rumah pula kita jadi tidak menentukan waktu atau kegiatannya jadi lebih banyak luang banyak tidur atau beristirahat saja di rumah. Tapi kita harus mengatur waktu kita selama berpuasa di bulan suci Ramadhan tersebut dengan sebaik-baiknya dan dapat diisi dengan berolahraga di pagi dan sore hari atau dapat juga diisi dengan memkhatamkan bacaan al-Qur'an lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya untuk mencapai target lebih cepat dan makin bertambah khatamannya.
Dalam Liputan6.com yang saya baca disebutkan bahwa menurut Dokter spesialis gizi klinik Dr. Tirta prawita Sari membagikan anjuran saat berpuasa di tengah pandemi COVID-19. Yang pertama, memenuhi kebutuhan gizi dan hidrazi saat berbuka. Yang kedua, tetap menjalankan aktivitas fisik. Yang ketiga, menghindari penggunaan rokok dan tembakau. Yang keempat, memperhatikan pembatasan fisik dan kebersihan diri saat beramal.
Dengan kita melakukan atau melaksanakan semua yang disarankan kita akan menjadi sehat dan terhindar dari pandemi Covid-19 yang menyebar keseluruh di dunia yang bahkan banyak umat Islamnya seperti di daerah Timur Tengah juga. Apalagi kita berada di negara tropis yang menyebabkan suhunya dapat berubah kapanpun dan tidak tentu yang bisa saja tiba-tiba menjadi hujan deras disaat cuaca sedang terlihat panas tadinya.
Dengan ini kita semua jadi melakukan atau merasakan suasana bulan Ramadhan yang baru atau sangat berbeda dan yang membuat kita harus lebih memperhatikan diri masing-masing. Siap secara lahir dan batin, bahkan fisik, dan mental sekalipun harus siap dalam menjalankan ibadah puasa tahun ini tanpa kegiatan-kegiatan yang biasa kita lakukan di bulan suci Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.