Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Frida Reicilya

Student in Diponegoro University

Maksimalkan Lahan di Perkotaan, Mahasiswa KKN Undip Adakan Program Diversifikasi Tanaman

Diperbarui: 9 Agustus 2022   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanaman bersama ibu-ibu KWT Mekar Tin. Dokpri

Semarang (17/07) - Bertani merupakan aktivitas yang identik dilakukan di daerah pedesaan. Namun saat ini, konsep urban farming telah berkembang di masyarakat. Dalam padat dan sempitnya ruang perkotaan, masyarakat dapat memanfaatkan lahan-lahan yang tersisa untuk bercocok tanam.

Begitu pula yang terlihat pada lingkungan RW 05 di Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan. Di tengah kawasan padat pemukiman tersebut, terdapat taman milik KWT (Kelompok Wanita Tani) yang bernama Taman Mekar Tin. Taman tersebut didominasi oleh komoditas unggulan mereka yaitu bayam brazil. 

Anggota KWT biasanya memetik bayam brazil tersebut untuk konsumsi sendiri dan untuk dijual apabila hasil panen yang didapatkan sangat banyak. Beberapa jenis tanaman lain juga terlihat seperti terong, pohon pepaya, dan beberapa tanaman hias, namun sayangnya jumlah dan perawatannya belum maksimal.

"Kalau saya suka sekali bayam brazil ini, tapi kalo ibu-ibu yang lain sudah mulai bosan. Produksinya juga lagi sedikit," ungkap salah satu anggota KWT.

Berangkat dari isu tersebut, mahasiswa UNDIP kenalkan diversifikasi tanaman kepada KWT Mekar Tin dalam KKN kali ini. 

Program diversifikasi ini bertujuan untuk memperbanyak ragam komoditas yang dibudidayakan, sehingga anggota KWT mendapatakan manfaat lebih dari taman tersebut dan tidak bergantung hanya dari komoditas unggulan saja.

Antusias anggota KWT dalam mengikuti program. Dokpri

Kegiatan dimulai dengan melakukan penanaman bersama anggota KWT. Komoditas yang dipilih dalam diversifikasi tanaman ini di antaranya adalah daun mint, kunyit, dan kecombrang. Selain itu, mahasiswa KKN juga menambah beberapa tamaman hias seperti aglonema, lavender, dan bambu jepang untuk menambah nilai estetika taman. 

Di akhir kegiatan, mahasiswa KKN mengajak para anggota KWT untuk melakukan perawatan dan perbaikan taman. Ibu-ibu KWT nampak antusias dalam mengikuti program ini. Semua anggota saling bantu membantu sambil terkadang diselingi canda tawa.


Dengan adanya program ini, harapannya anggota KWT dapat memperoleh produksi dan memetik hasil yang lebih berlimpah lagi dari taman tersebut.

Penulis : Mutiara Frida Reicilya

DPL : Rosyida, S.P., M.Sc.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline