Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Deffani

Mahasiswa / Universitas Negeri Semarang

Mengesankan! Mahasiswa Kesmas UNNES Melakukan Advokasi Pentingnya Skrining untuk Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Diperbarui: 2 November 2024   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melakukan Advokasi

Jakarta, 11 Oktober 2024 --- Menghadapi tantangan kesehatan jiwa di kalangan remaja yang semakin meningkat, Mahasiswa Kesmas UNNES  meluncurkan policy brief bertajuk "Pentingnya Skrining untuk Deteksi Dini Kesehatan Jiwa". Policy brief ini merupakan bagian dari advokasi kesehatan jiwa yang ditujukan kepada sekolah SMA Negeri 87 Jakarta untuk meningkatkan kesadaran serta memperkuat kebijakan skrining kesehatan jiwa pada remaja.

Policy brief ini merangkum urgensi deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada usia remaja, khususnya melalui program skrining di sekolah-sekolah. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dan riset yang dilakukan oleh organisasi kesehatan jiwa, prevalensi gangguan kesehatan jiwa pada remaja terus meningkat. Banyak di antaranya mengalami stres, kecemasan, hingga depresi akibat berbagai faktor, termasuk tekanan akademik dan perubahan sosial.

Advokasi ini memuat gambaran menyeluruh tentang kondisi kesehatan jiwa siswa, potensi yang dimiliki sekolah, faktor risiko kesehatan mental, serta program yang direkomendasikan untuk mendukung kesejahteraan jiwa siswa di jenjang Pendidikan SMA.

Advokasi ini mengusung pendekatan yang menyoroti potensi SMAN 87 Jakarta sebagai lingkungan terdekat siswa setelah rumah. Dengan fasilitas dan sarana bimbingan konseling yang memadai, SMAN 87 Jakarta dinilai mampu menjadi wadah dukungan yang signifikan bagi siswa. Melalui pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik Gen Z, policy brief ini menyarankan program-program yang dapat membantu siswa dalam menghadapi tekanan akademik dan menjaga keseimbangan mental mereka.

Advokasi Kepada Guru BK

Tujuan dari advokasi ini adalah memperoleh dukungan dari pemangku kebijakan, khususnya Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta, melalui koordinasi dengan guru bimbingan konseling. Harapannya, sekolah dapat menjalankan deteksi dini masalah kesehatan jiwa secara rutin, sehingga kesehatan mental siswa lebih terjaga. Dengan dukungan ini, SMAN 87 Jakarta diharapkan dapat menjadi sekolah yang peduli pada kesejahteraan mental siswa, sekaligus menjadi contoh bagi sekolah lain dalam membangun lingkungan belajar yang sehat secara mental dan emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline