Secara fisiologis, pertumbuhan merupakan proses perkembangan perubahan hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang meliputi hal yang normal pada individu yang sehat. Pertumbuhan juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Menurut Drs. Akmal, M.Pd, pertumbuhan bisa diukur secara kuantitatif, seperti bertambahnya tinggi badan atau berat badan. Menurut J.P. Chaplin, perkembangan adalah proses kematangan fisik dan psikologis yang terjadi seiring waktu dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan serta proses belajar.
1. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua arti yang berbeda dilihat dari aspek-aspeknya:
a. Aspek pertumbuhan : Seperti fisik seorang individu, bertambahnya umur, perubahan ukuran kaki, kepala, tangan, jantung, paru-paru, dan sebagainya,
b. Aspek perkembangan : Perkembangan fisik (motor development), perkembangan kognitif (cognitive development), perkembangan personal (personal development), dan perkembangan sosial dan budaya (social and moral development).
2. Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan prenatal dan anak-anak
Masa prenatal adalah proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Ahli menyabutnya sebagai masa perubahan evolusi janin dalam kandungan. Kondisi janin dalam kandungan sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya seperti seberapa jauh ibunya memiliki taraf kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak.
> Fase Prenatal dibagi menjadi 3, yaitu:
- Fase Germinal : Dari awal pembuahan hingga dua minggu pertama, di mana zigot terbentuk dan mulai membelah menjadi blastokista yang menempel pada dinding rahim.
- Fase Embrional : Dari minggu kedua hingga kedelapan, selama fase ini organ-organ utama mulai terbentuk dan sistem penyokong bagi sel berkembang.
- Fase Fetal : Dari minggu kesembilan sampai kelahiran, di mana janin mengalami pertumbuhan yang pesat dan organ-organ yang telah terbentuk mulai berfungsi dengan baik. Pada fase ini, janin juga mulai melakukan gerakan yang dapat dirasakan oleh ibu.
3. Fase - Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Remaja berasal dari kata latin "adolescence" yang berarti tumbuh ke arah kematangan atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah "adolescence" mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
> Fase-fase Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja dibagi 3, yaitu:
- Remaja awal (early adolescent): Masa perkembangan remaja yang terjadi pada usia 10--15 tahun. Remaja mengalami berbagai perubahan fisik dan mental, misalnya perasaan cinta monyet, emosi tidak stabil, perubahan fisik, dan mengembangkan pikiran-pikiran baru.
- Remaja madya (middle adolescent): Masa remaja yang terjadi pada usia 15--18 tahun. Remaja mengalami beberapa hal, seperti membutuhkan teman-teman, senang mendapatkan pengakuan dari teman-teman, mencintai diri sendiri, dan terjadi kebingungan dalam diri ketika dihadapkan pada pilihan.
- Remaja akhir (late adolescent): Masa peralihan menuju dewasa yang terjadi pada rentang usia 17--21 tahun. Masa ini melangami perubahan seperti Perkembangan fisik yang maksimal dan mencapai tinggi badan dewasa, berpikir lebih matang, lebih fokus memikirkan masa depan untuk mencapai cita-cita, hubungan persahabatan, percintaan, dan keluarga lebih stabil, dan lainnya.
4. Teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky dan Piaget
Kata "Kognitif" bersumber dari istilah "Cognition" artinya "Knowing", cognition adalah mengetahui. Kognitif adalah proses pengelompokkan dengan pengetahuan. Teori ini cenderung mengutamakan cara belajar tinimbang outputnya. Teori ini berfokus pada peristiwa internal. Belajar Bukan hanya tentang hubungan antara rangsangan dan tanggapan, seperti dalam teori perilaku.
- Menurut Vygotsky