Pada tanggal 28 September 2022, tepatnya hari rabu pukul 15.00. Kelas 3B PBSI melakukan apresiasi sastra drama dengan menonton pertunjukkan teater patri yang berjudul "Lidah" di Universitas Pamulang Viktor. Kami menonton bersama ibu dosen kami bernama Ibu Indah Fadhilla. Kami berangkat dari Universitas Islam Negeri Jakarta pukul 12.00 dengan berangkat bersama-sama menggunakan motor. Kami tiba di UNPAM pukul 13.00 karena jarak tempuh dari kampus UIN jakarta ke UNPAM lumayan dekat.
Teater Patri ini biasa digunakan sebagai tempat magang khusus mahasiswa PBSI semester 5 karena ini adalah mata kuliah wajib yaitu kajian drama I, kemudian saat semester 6, mereka melakukan PESTARAMA (pekan apresiasi sastra dan drama) yaitu mata kuliah wajib di prodi PBSI yaitu kajian drama II.
Naskah 'Lidah' terinspirasi dari naskah I LA GALIGO, karya sastra dari Luna Vidya, Sulawesi Selatan. Tokoh Sawerigading terinspirasi dari naskah I la galigo, Luna Vidya, penulis monolog 'Lidah' mengadopsi sisi semangat dan juga tingkah laku Sawerigading.
Pada naskah tersebut, Sawerigading jatuh cinta dan berniat untuk memperistri We Tanriabeng yang merupakan saudari satu rahimnya, tetapi hukum tidak boleh menyunting saudara nya. Gusar dan kesedihan hati Sawerigading menyebabkan ia memutuskan meninggalkan tanah kelahiran nya dan bersumpah tidak akan kembali selamanya. Ia pergi berlayar, mengembara berkeliling di kepulauan Bahari sampai ke negeri Tiongkok.
Pementasan ini mudah diangkat karena mengangkat isu politik yang relate dengan kasus-kasus yang belakangan terjadi di indonesia yang melibatkan para pemangku kekuasaan. Adapun untuk alur cerita nya bagus dan menarik,mereka menggunakan alur maju dan mundur, untuk tokoh dan penokohan nya sawerigading itu egois, tamak, ingin menikahi saudari kembarnya.
Amanat dari drama ini adalah kita tidak boleh menikahi sesama saudari kandung dan tidak boleh egois karena itu sudah termasuk kedalam hukum alam dan tidak bisa di rubah nya lagi. dan adapun nilai-nilai yang terkandung dari cerita ini yaitu nilai religius, nilai toleransi, nilai cinta tanah air, nilai kejujuran, nilai rasa ingin tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H