Lihat ke Halaman Asli

MUTIARA ANGGRAENI TABEO

Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Perjalanan Waktu dan Pencarian Makna: Menyibak Tabir Baru dari Kedai Funicula Funiculi

Diperbarui: 28 Juni 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Mutiara Anggraeni Tabeo

Penulis: Mutiara Anggraeni Tabeo

          Kali ini kita akan membahas buku kedua dari seri Funiculi Funicula, berjudul "Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap" karya Toshikazu Kawaguchi. Buku ini merupakan kelanjutan dari novel pertama yang sangat epik dan telah mencuri hati banyak pembaca di seluruh dunia. Jika Anda belum membaca review buku pertama dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang awal mula kisah magis ini, saya bisa mencantumkan linknya untuk Anda. (https://www.kompasiana.com/mutiaraat5601/65944be712d50f50ff512c64/mencari-makna-menghargai-setiap-waktu-dan-kehidupan-bersama-novel-funicula-funiculi-before-the-coffee-gets-cold-by-toshikazu-kawaguchi?page=all)

          Setelah kesuksesan luar biasa dari buku pertamanya, Kawaguchi kembali mengajak kita menjelajahi dunia ajaib kedai kopi Funiculi Funicula, di mana secangkir kopi bisa membawa seseorang melakukan perjalanan waktu. Dalam buku kedua ini, kita akan disuguhi empat kisah baru yang menarik, serta pengungkapan misteri-misteri yang belum terjawab dari buku sebelumnya.

          Mari kita mulai menjelajahi apa yang ditawarkan oleh "Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap" ini, dan melihat apakah Kawaguchi berhasil mempertahankan keajaiban dan daya tarik dari novel pertamanya.

Detail Buku

  • Judul: Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
  • Penulis: Toshikazu Kawaguchi
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Cetakan: Keempat
  • Tanggal Terbit: Februari 2023
  • Tebal: 200 halaman
  • ISBN: 9786020663852

Apa Isi Buku Ini?

"Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap" mempertahankan struktur empat bagian yang sudah familiar dari buku pertama. Pembagian ini - "Sahabat", "Ibu dan Putra", "Kekasih", dan "Suami dan Istrinya" - menunjukkan konsistensi Kawaguchi dalam mengeksplorasi berbagai bentuk hubungan manusia melalui lensa perjalanan waktu. Keputusan untuk mempertahankan formula ini bisa dilihat sebagai langkah yang aman, namun juga menunjukkan bahwa penulis telah menemukan format yang efektif untuk menyampaikan ceritanya.

Perkembangan Latar dan Karakter: Buku ini mengambil setting beberapa tahun setelah peristiwa di buku pertama, memberikan kesempatan bagi pembaca untuk melihat perkembangan karakter dan situasi. Kehadiran Miki, putri Kei Tokita yang kini sudah bisa membantu di kedai, menambah dimensi baru pada cerita dan menunjukkan berlalunya waktu. Ini juga membuka peluang untuk mengeksplorasi tema-tema baru seperti pertumbuhan, warisan, dan perubahan generasi.

Kompleksitas Karakter: Penambahan banyak karakter baru, hingga memerlukan diagram hubungan, menunjukkan ambisi Kawaguchi untuk memperluas dunia Funiculi Funicula. Meskipun ini bisa membingungkan beberapa pembaca, hal ini juga menambah kedalaman dan kompleksitas pada universe yang telah dibangun. Kehadiran karakter-karakter lama seperti Kazu Tokita, Nagare Tokita, dan Fumiko Kiyokawa memberikan kontinuitas yang diperlukan, sekaligus membuka peluang untuk mengeksplorasi lebih dalam karakter-karakter yang sudah dikenal pembaca.

Eksplorasi Tema: Keempat cerita yang disajikan dalam buku ini masing-masing mengangkat tema yang kuat dan universal:

  1. Cerita tentang pria yang mengasuh putri sahabatnya mengeksplorasi tema kesetiaan, tanggung jawab, dan dilema moral seputar kebenaran dan kebohongan.
  2. Kisah anak yang ingin bertemu ibunya yang telah meninggal menyoroti konflik antara ambisi pribadi dan kewajiban keluarga, serta penyesalan dan keinginan untuk menebus kesalahan.
  3. Cerita pria yang divonis tidak lama lagi hidup mengangkat tema cinta yang tidak egois, pengorbanan, dan makna kebahagiaan sejati.
  4. Kisah detektif yang ingin memberikan hadiah terakhir pada istrinya mengeksplorasi tema penyesalan, cinta yang tak terucapkan, dan keinginan untuk mengubah masa lalu.

Pengembangan Konsep Perjalanan Waktu: Menariknya, buku ini tidak hanya mengeksplorasi perjalanan ke masa lalu, tetapi juga ke masa depan. Ini menambah dimensi baru pada konsep perjalanan waktu yang telah diperkenalkan di buku pertama, membuka peluang untuk eksplorasi filosofis yang lebih dalam tentang takdir, pilihan, dan konsekuensi.

Setelah Membaca Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap

          Apa yang Penulis suka dari novel ini adalah terungkapnya banyak fakta seputar Kazu Tokita. Ternyata, wanita bergaun putih yang menjadi hantu di kedai tersebut adalah ibunya! Ia menjadi hantu karena telat (atau menolak untuk) kembali ke masa kini.

          Selain itu, diketahui kalau Kazu di cerita ini merasa bahwa dirinya tidak berhak untuk bahagia, karena ia adalah orang yang membuatkan kopi agar ibunya bisa pergi ke masa lalu. Sejak hari naas tersebut, Kazu menjadi sosok yang terus dihinggapi rasa bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline