Lihat ke Halaman Asli

Mutiara Ariningtyas

Mahasiswi Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Lakukan Edukasi Bahaya Anemia di Rongga Mulut dalam Launching Posyandu Remaja Kelurahan Mangunjiwan

Diperbarui: 11 Agustus 2022   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mangunjiwan, Demak (24/7), Mahasiswa KKN Undip melaksanakan kegiatan edukasi mengenai bahaya anemia di rongga mulut dengan media poster yang ditampilkan pada layar LCD kepada remaja putra dan putri di Gedung Serbaguna Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Edukasi mengenai bahaya anemia di rongga mulut dilaksanakan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Puskesmas Demak 3 bahwa mayoritas remaja putri di Kelurahan Mangunjiwan mengalami anemia.

Bapak Suwandono, AMG, ahli gizi Puskesmas Demak III mengatakan, "Dari pemeriksaan yang dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak pada remaja putri di beberapa Sekolah Menengah Atas di wilayah Kelurahan Mangunjiwan diperoleh hasil 26 dari 30 remaja putri memiliki kadar hemogloblin (Hb) kurang dari 7 gr/dl." Selain itu, mayoritas remaja putri belum mengonsumsi tablet tambah darah.

Anemia merupakan kondisi jumlah sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb) <13 gr/dl pada remaja laki-laki dan <12 gr/dl pada remaja putri. Akibatnya, mekanisme pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu sehingga menyebabkan lebih mudah merasa lemah, letih, dan sulit berkonsentrasi yang menganggu produktivitas sehari-hari.

Dokpri

Program edukasi bahaya anemia di rongga mulut dilaksanakan pada hari Senin (24/7) oleh Mutiara Ariningtyas, mahasiswa Kedokteran Gigi yang tergabung dalam Tim II KKN Undip Tahun Ajaran 2021/2022. Kegiatan edukasi dilakukan dengan membagikan leaflet dan memberikan penjelasan secara langsung kepada remaja putra dan putri dalam kegiatan Launching Posyandu Remaja. Edukasi yang diberikan antara lain mengenai pengertian anemia, alasan remaja putri rentan terkena anemia, tanda dan gejala anemia, serta bahaya anemia berupa beberapa penyakit di rongga mulut yang ditimbulkan akibat anemia beserta karakteristik penyakit tersebut.

Pada saat kegiatan edukasi, remaja tampak antusias dan tertarik dengan materi yang disampaikan. Awalnya remaja belum memahami tentang bahaya anemia, namun pada sesi tanya jawab remaja sudah aktif menjawab pertanyaan. Hal tersebut menandakan adanya peningkatan pengetahuan remaja terkait bahaya anemia. Menurut mereka edukasi seperti ini perlu digencarkan agar dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kesehatan.

Dokpri

Edukasi Bahaya Anemia di Rongga Mulut dan Posyandu Remaja ini merupakan bentuk dukungan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG's) poin ke-2 dan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam membantu menurunkan prevalensi anemia remaja di Indonesia.

Selain itu, dalam rangka peningkatan kesehatan remaja di Kelurahan Mangunjiwan, pihak Kelurahan Mangunjiwan bersama Puskesmas Demak III berkolaborasi dengan mahasiswa Tim II KKN Undip dalam program multidisiplin membentuk Posyandu Remaja (POSREM) di RW 03 Mangunjiwan.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Rusdi Hidayat, S.sos, selaku lurah Mangunjiwan, beliau telah memiliki gagasan ini dari jauh-jauh hari namun pelaksanaannya terkendala akibat pandemi Covid-19. Posyandu Remaja adalah salah satu wadah pemberdayaan remaja dan bentuk layanan kesehatan dalam menurunkan angka permasalahan kesehatan remaja untuk menciptakan generasi muda yang sehat. Sebelum dilakukan pembentukan Posyandu Remaja, dilakukan pendataan remaja usia 10-18 tahun di setiap RT di wilayah RW 03.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline