Sebagai mahasiswa yang berkuliah di Universitas TJR alias Tak Jauh dari Rumah, tak jarang mereka lebih memilih untuk berkuliah PP dibandingkan ngekost. Padahal jarak beberapa mahasiswa PP dapat mencapai 30 menit hingga paling lama 180 menit atau 3 jam.
Banyak faktor yang membuat mahasiswa lebih memilih kuliah PP dibandingkan ngekost, biasanya untuk mengurangi pengeluaran agar tidak memberatkan orang tua, tidak berani ngekost atau tinggal sendirian, atau bahkan belum siap untuk hidup mandiri. Dengan adanya faktor penyebab peningkatan persentase keinginan mereka untuk lebih memilih kuliah PP, mereka harus menerima plus minus dari pilihan mereka tersebut. Nah, plus minus itu diantaranya:
- Lebih dekat dengan keluarga
Mahasiswa PP tentunya lebih sering berada dirumah dibandingkan dengan mahasiswa yang ngekost, hal ini lah yang mendorong kedekatan dengan keluarga mereka. Bagi sebagian besar mahasiswa PP kedekatan ini akan memberikan kenyamanan karena pastinya keluarga akan memberikan dukungan secara emosional ataupun dukungan berupa bantuan saat dibutuhkan. Mereka juga akan cenderung merasakan kenyamanan ditempat yang sudah mereka tinggali sejak dulu dan lebih mudah mengakses fasilitas yang tentunya lebih lengkap dibandingkan di kost.
- Pengeluaran biaya lebih minimum
Tidak seperti mahasiswa yang memilih untuk ngekost, mahasiswa PP lebih mudah menghemat biaya yang biasa dikeluarkan oleh mahasiswa kost, seperti biaya sewa kost, listrik, air, dan makanan sehari hari, karena mahasiswa PP sudah mendapatkan kebutuhan dan fasilitas tersebut dirumah mereka.
- Melatih kemampuan menejemen waktu
Tuntutan waktu perkuliahan yang mengharuskan mahasiswa PP untuk lebih siap dibandingkan mahasiswa kost akan menumbuhkan sikap menghargai waktu, sehingga mereka cenderung memiliki kegiatan yang terjadwal untuk meminimalisir keterlambatan dalam berkegiatan dan pulang ke rumah.
- Budget yang harus diperhatikan untuk transportasi
Faktor mahasiswa lebih memilih kuliah PP dibanding kost tentunya karena dapat menghemat biaya, namun tidak menutup kemungkinan bagi para mahasiswa yang mengandalkan motor atau mobil pribadi untuk berkuliah, yang tentu saja kendaraan tersebut akan menyita uang mereka untuk keperluan bensin, perbaikan, dan sebagainya. Bagi mahasiswa yang mengandalkan transportasi umum untuk berkuliah, mereka akan lebih banyak mengeluarkan uang untuk biaya perjalanannya, namun bila estimasi perjalanan tidak lebih dari 1 jam, biasanya biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
- Terkurasnya waktu dan energi
Ketika mahasiswa lebih memilih kuliah PP, mereka akan cenderung merasa letih karena harus menempuh perjalanan yang lama, padahal mereka membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi dalam mengikuti perkuliahan. Belum lagi bila mereka memiliki kesibukan tambahan seperti UKM, organisasi, dan kerja paruh waktu. Perjalanan yang menyita waktu juga akan dialami oleh mahasiswa PP, waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk belajar, istirahat, dan sebagainya justru digunakan untuk menempuh perjalanan, walaupun ada juga sebagian mahasiswa PP yang menggunakan transportasi umum dapat memanfaatkan waktu di perjalanannya. Harus berangkat lebih awal dibandingkan mahasiswa lain, harus ikhlas bila dikabarkan tidak ada kelas setelah menempuh perjalanan ke kampus, harus siap untuk pulang di malam hari, merupakan serba serbi yang akan dialami oleh mahasiswa PP yang sangat menguras waktu, energi, dan emosi.
Menjadi mahasiswa PP maupun menjadi mahasiswa kost merupakan pilihan yang cukup sulit bagi beberapa orang, terutama bagi mereka yang ingin mencoba hidup mandiri tidak membebani orang tua namun tempat tinggal mereka dekat dengan kampus, maupun bagi mereka yang ingin tinggal satu rumah bersama keluarga namun jarak mewajibkan mereka untuk berpisah dengan keluarga. Kuliah Pulang Pergi (PP) merupakan pilihan yang tepat bagi mahasiswa yang bertempat tinggal tidak jauh dari kampus, bagi mereka yang tidak ingin repot repot hidup mandiri sebagai mahasiswa kost, juga bagi mereka yang ingin tetap dekat dengan keluarga. Namun, pilihan ini juga akan memberikan beban bagi mahasiswa karena mereka akan lebih dituntut menjadi profesional dalam mengatur waktu, energi, dan emosional agar mereka dapat mengikuti perkuliahan dengan baik seperti mahasiswa lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H