Lihat ke Halaman Asli

mutianurhaliza

Mahasiswa/UIN Raden intan Lampung

Peran media sosial terhadap komunikasi antara anak dan orang tua

Diperbarui: 29 November 2024   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.app.goo.gl/wh1DxSJwQT7pgg638

Media sosial telah muncul sebagai fenomena global yang mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi. Secara umum, media sosial dapat dipahami sebagai platform daring yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun hubungan sosial secara virtual. Menurut Nasrullah (2015), media sosial berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penggunanya untuk mengekspresikan diri, berkolaborasi, dan menjalin ikatan sosial dengan individu lain di internet. Data dari laporan "Indonesian Digital Report 2021" oleh Hootsuite menunjukkan bahwa terdapat sekitar 170 juta pengguna media sosial di Indonesia, mencakup 61,8% dari total populasi. Angka ini mencerminkan seberapa signifikan peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Teori komunikasi memberikan kerangka yang berguna untuk memahami bagaimana media sosial memfasilitasi interaksi antar individu. Kaplan dan Haenlein (2010) mendefinisikan media sosial sebagai sekumpulan aplikasi berbasis web yang memungkinkan komunikasi dua arah antara produsen dan konsumen, serta menciptakan ruang untuk dialog interaktif. Dengan demikian, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai platform yang mendorong partisipasi aktif dari penggunanya dalam proses penyampaian informasi. Secara keseluruhan, media sosial memiliki peran krusial dalam membentuk dinamika komunikasi modern, baik dalam konteks pribadi maupun profesional, serta memberikan kesempatan bagi individu untuk terlibat dalam diskusi yang lebih luas.

Berdasarkan penelitian dari berbagai universitas terkemuka, media sosial terbukti memiliki dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak. Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 64% responden percaya bahwa penggunaan media sosial memperbaiki interaksi mereka dengan orang tua. Ini mencerminkan bahwa banyak remaja merasa media sosial memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan orang tua, serta menciptakan suasana yang lebih terbuka dan saling memahami. Melalui platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, orang tua dapat berbagi momen-momen penting dalam kehidupan anak-anak mereka dengan teman dan keluarga, yang pada gilirannya memperluas ruang komunikasi dan memperkuat ikatan emosional meskipun ada kesibukan atau jarak fisik yang memisahkan mereka.

Data lebih lanjut menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menggunakan media sosial setiap hari untuk berinteraksi dengan orang tua mereka, dengan 68% responden pelajar setuju tentang frekuensi penggunaan platform ini. Ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya penting untuk menjaga hubungan dengan orang tua, tetapi juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif di antara teman sebaya. Temuan ini menegaskan bahwa media sosial memiliki peran krusial dalam menjembatani kesenjangan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan jarak, sehingga memungkinkan komunikasi yang lebih teratur antara orang tua dan anak.  

Untuk memaksimalkan manfaat media sosial dalam komunikasi antara orang tua dan anak, beberapa strategi perlu diterapkan. Pertama, pendidikan mengenai penggunaan media sosial sangat penting. Hanya sekitar 30% orang tua yang memberikan pendidikan tentang keamanan online kepada anak-anak mereka, sehingga mendidik anak tentang cara menggunakan media sosial dengan aman adalah langkah krusial untuk mengurangi risiko seperti cyberbullying dan pelanggaran privasi.

Kedua, menetapkan aturan terkait penggunaan teknologi digital juga merupakan langkah efektif. Penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki aturan jelas mengenai penggunaan teknologi cenderung memiliki hubungan yang lebih baik. Misalnya, menetapkan waktu tanpa gadget saat makan malam atau berkumpul dapat meningkatkan kualitas interaksi antara orang tua dan anak.

Ketiga, penting untuk menjaga komunikasi terbuka mengenai pengalaman di media sosial. Keluarga yang memiliki dialog terbuka tentang apa yang mereka lihat atau alami di dunia maya cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat. Diskusi rutin tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial dapat membantu membangun kepercayaan antara orang tua dan anak serta menghindari kesalahpahaman.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, komunikasi antara orang tua dan anak dapat tetap sehat dan efektif di tengah perkembangan teknologi digital saat ini.

Media sosial memiliki peranan yang substansial dalam membentuk komunikasi antara anak dan orang tua di era digital saat ini. Dengan memfasilitasi interaksi yang lebih sering dan mendalam, media sosial dapat meningkatkan kedekatan emosional dan keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak-anak mereka. Hasil sosial menunjukkan bahwa sebagian besar remaja percaya bahwa platform ini membantu mereka berkomunikasi dengan lebih efektif, menciptakan ruang untuk dialog yang terbuka dan partisipatif.

Namun, tantangan seperti gangguan interaksi langsung, risiko keamanan, serta perubahan dinamika hubungan juga harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menerapkan strategi yang tepat, termasuk memberikan pendidikan tentang penggunaan media sosial yang aman, menetapkan aturan penggunaan teknologi digital, dan mempromosikan komunikasi terbuka mengenai pengalaman di dunia maya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline